Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Webinar dengan Peserta Ini, Unila Raih Rekor MURI

Kompas.com - 08/04/2022, 15:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Webinar nasional gelaran Universitas Lampung (Unila) ini tak hanya sukses, tetapi juga memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Penghargaan tersebut untuk kategori Webinar dengan Peserta Rektor dan Wakil Rektor Terbanyak pada, Selasa (5/4/2022).

Ternyata, Unila juga tak hanya sekali maupun dua kali saja mendapat rekor MURI, melainkan ini menjadi rekor MURI kedelapan kalinya pada webinar nasional bertajuk “Strategi Meningkatkan Jumlah Guru Besar dan Mempercepat Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen”.

Baca juga: Mahasiswa Unila Jadi Miss dan Mister Tourism 2022, Maju ke Tingkat Internasional

Melansir laman Unila, penyerahan piagam penghargaan secara langsung diberikan Senior Manager Museum Rekor Dunia Indonesia Awam Rahargo kepada Rektor Unila Prof. Dr. Karomani, M.Si.

Adapun webinar turut disaksikan 250 rektor dan wakil rektor perguruan tinggi di Indonesia, jajaran pimpinan di lingkungan Unila, Chief Excutive Officer Sevima Sugianto Halim, tim MURI, dan 4.000-an peserta daring melalui Zoom dan Youtube.

"Perkenankan dengan bangga dan hormat, pada kesempatan ini kembali MURI menganugerahkan piagam penghargaan. Ini adalah penghargaan kedelapan kalinya untuk Universitas Lampung," ujar Awam Rahargo.

Ia berharap, ke depannya MURI akan berkolaborasi bersama Unila yang menjadi salah satu perguruan tinggi maju dan berjaya.

Pada webinar itu, Rektor Unila juga menjadi salah satu narasumber yang berbagi masukan sekaligus inspirasi bagi universitas lain untuk memotivasi para dosennya meraih gelar guru besar.

Adapun fokus pembahasan yang dipaparkan terkait kondisi guru besar di Indonesia hingga strategi Universitas Lampung dalam upaya percepatan guru besar.

Baca juga: Minyak Telon Inovasi Alumnus UGM Raih Rekor MURI

Menurut Rektor Unila, sulitnya mencapai posisi guru besar disebabkan rumitnya persyaratan yang harus dipenuhi dosen, lama proses, hingga perubahan regulasi.

"Seperti mempublikasikan tulisan di jurnal internasional bereputasi, lamanya proses birokrasi yang harus ditempuh, juga perubahan regulasi," tuturnya.

Ternyata, kendala tersebut mengakibatkan jumlah profesor di Indonesia berdasarkan data Kemendikbud Ristek 2019, hanya 2 persen dari total dosen di Indonesia yang mencapai 308.607 orang.

Tentu, ia membandingkan dengan universitas luar negeri seperti Amerika dan Kanada yang memiliki ratusan ribu guru besar. Maka Indonesia masih jauh berada di bawah.

Oleh karenanya, Unila mendukung Komisi X DPR RI untuk memberikan masukan kepada menteri mengenai persoalan guru besar ini.

Ia berpendapat, jika kampus diberi otonomi yang luas, termasuk menentukan guru besar, maka jumlahnya di Indonesia akan naik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com