Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulusan Guru Penggerak Terus Berbenah demi Jadi Kepala Sekolah

Kompas.com - 17/03/2022, 19:23 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Ribuan lulusan Program Guru Penggerak (PGP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang dipersiapkan sebagai kepala sekolah terus berbenah.

Saat ini, ribuan guru bersama dengan dinas pendidikan di sejumlah daerah tengah menjalankan berbagai aktivitas lanjutan untuk memperkuat implementasi hasil pelatihan guru penggerak.

Baca juga: Nadiem Makarim: Pandemi Covid-19 Mengubah Sistem Pendidikan di Dunia

Kepala Sekolah SMPN 3 Sadaniang Kabupaten Mempawah, Agnes Lusi Handaru mengatakan, pembelajaran dan pengalaman selama mengikuti PGP menjadikannya sebagai pemimpin yang berorientasi kepada murid.

Dalam pelatihan selama sembilan bulan, dia juga diajarkan mengembangkan program pembelajaran yang efektif dan menganut asas keanekaragaman bakat dan minat (diferensiasi).

"Pendidikan Guru Penggerak memberikan aksi nyata yang dilaksanakan di sekolah dan ini sangat membantu transformasi pendidikan ke arah lebih baik. Pembelajaran bisa terlaksana sesuai pemetaan profil belajar siswa," kata dia dalam keterangannya, Kamis (17/3/2022).

Keberadaan profil pelajar mendorong guru mampu merancang pembelajaran dengan konten yang kuat melalui proses dan produk yang mudah dicerna.

Di luar inovasi teknik pembelajaran, program Guru Penggerak juga mempersiapkan guru sebagai kepala sekolah. Sebagai pemimpin, seorang kepala sekolah dituntut bijak dalam pengambilan keputusan dan berani menghadapi tantangan.

"Kami diajarkan melihat hambatan sebagai tantangan agar bisa mencapai tujuan serta pengambilan keputusan yang tepat sebagai pemimpin pembelajaran" tegas dia

Tak hanya dari lulusannya, dukungan terhadap program ini juga datang dari pemerintah daerah.

Sejak awal tahun, sejumlah Dinas Pendidikan menggelar berbagai kegiatan lanjutan program Guru Penggerak untuk memperkuat teknis pembelajaran di sekolah sesuai karakter daerahnya.

Beberapa waktu lalu, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, melaksanakan kegiatan lanjutan PGP berupa Bimbingan Teknis Pembelajaran Budaya Positif dan Multimedia yang diikuti 51 guru TK, SD, dan SMP se-Kabupaten Temanggung.

Baca juga: Minyak Goreng Langka, Ini Penyebabnya Menurut Pakar UGM

Kepala Dindikpora Temanggung Agus Sujarwo berharap, sekolah yang belum mempunyai calon guru penggerak atau guru penggerak turut menyosialisasikan dan mendaftar dalam program strategis nasional ini.

"Banyak manfaat yang diterima. Tidak hanya dipersiapkan menjadi calon pemimpin pembelajaran, tetapi guru-guru kita meningkat kompetensinya, ilmu pengetahuan, maupun pembelajaran kepada siswa," jelas dia.

Dia menambahkan, Kabupaten Temanggung telah memiliki 138 guru penggerak dari tiga angkatan mulai jenjang PAUD, SD, SMP, SMA/SMK dan akan terus meningkat jumlahnya. Ia menargetkan setiap sekolah memiliki minimal satu guru penggerak.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Lawas Sumatera Utara, Rosidawati Suriani Pulungan, beberapa waktu lalu juga mengapresiasi beberapa program yang dirancang para calon guru penggerak.

Dia berharap berbagai program yang disusun itu dapat diterapkan di sekolah dan diukur tingkat keberhasilannya.

Menurut Rosidawati, program Kemendikbud Ristek ini merupakan peluang terbaik bagi kabupaten Padang Lawas.

Guru penggerak diharapkan mampu mendorong murid, orangtua atau guru lainya agar lebih kreatif dan memotivasi sekolah lain untuk mengarahkan dan melatih siswa menghasilkan karya hebat.

Dia menegaskan, guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif mengembangkan pendidik lainnya.

Baca juga: 3 Kesepakatan Rektor-Dosen SBM ITB, Salah Satunya Tak Mogok Mengajar

"Guru penggerak juga diharapkan mampu mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid serta menjadi teladan dan agen transformasi pendidikan," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com