Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Goreng Langka, Ini Penyebabnya Menurut Pakar UGM

Kompas.com - 16/03/2022, 10:08 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Di berbagai daerah dalam beberapa bulan terakhir mengalami kelangkaan minyak goreng di pasaran, sehingga menyebabkan harga minyak goreng naik hingga dua atau tiga kali lipat.

Itu terjadi meski pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan dari pengaturan batas kuota ekspor sawit hingga mengatur distribusi minyak goreng serta menindak penimbun minyak goreng.

Baca juga: Guru Besar Unair Minta Jokowi Tegas atas Isu Penundaan Pemilu

Kelangkaan minyak goreng di pasaran tetap saja terjadi, sehingga terdapat antrian panjang ibu rumah tangga untuk dapat membeli minyak goreng dengan harga diatas normal.

Menurut Peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (Pustek) UGM Hempri Suyatna, persoalan kelangkaan minyak goreng ini disebabkan oleh banyak faktor.

Mulai dari meningkatnya harga crude palm oil (CPO), gangguan distribusi hingga aksi penimbunan minyak goreng.

"Ada banyak faktor. Saya kira faktor pemicunya sudah muncul sejak November 2021 dikarenakan kenaikan harga CPO di pasar internasional. Naiknya harga CPO inilah yang memicu banyak pedagang minyak goreng menjual produknya ke luar negeri daripada ke dalam negeri," ucap dia melansir laman UGM, Rabu (16/3/2022).

Selain banyaknya produk yang dijual ke luar negeri, kelangkaan diperparah dengan banyaknya pedagang yang bermain dan mencari keuntungan di balik kelangkaan minyak goreng ini.

Baca juga: Kenali Ciri-ciri dan Cara Deteksi Gagal Ginjal dari Dokter UGM

Dengan begitu, proses distribusinya menjadi tidak berjalan dengan lancar.

"Dalam banyak kasus sering kita temukan, terjadi banyak penimbunan minyak goreng sehingga mengakibatkan proses distribusi menjadi tidak lancar," jelas dia.

Mengatasi kelangkaan dan melonjaknya harga minyak goreng di pasaran, dia mengimbau pemerintah lebih gencar melakukan operasi pasar.

Pemerintah juga harus melakukan berbagai langkah inovatif, seperti memotong jalur distributor, sehingga bisa menekan harga minyak goreng.

"Melakukan pengawasan terhadap para pelaku usaha termasuk konsumen. Jangan sampai penimbunan juga terjadi di level kosumen," tegas dia.

Proses pengawasan distribusi itu ini perlu diperkuat kembali, termasuk soal ekspor CPO hingga distribusi minyak goreng di dalam negeri.

Baca juga: Ekonom Unair Ungkap 3 Penyebab Harga Daging Sapi Naik

"Perlu perbarui proses pengawasan distribusi ini apalagi Indonesia dikenal penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com