Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar ITB: Teknologi Kuantum, Tingkatkan Kualitas Hidup Manusia

Kompas.com - 21/02/2022, 16:55 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Kini, teknologi kian berkembang pesat. Bahkan teknologi kuantum generasi terbaru atau disebut Revolusi Kuantum Kedua akan berpotensi untuk mengubah kehidupan masyarakat.

Sebab, sudah tersedia beberapa perangkat yang terlahir dari teknologi ini. Baik berupa perangkat komunikasi kuantum, pembangkit bilangan acak kuantum, maupun komputer kuantum yang dapat diakses oleh masyarakat.

Terkait hal itu, Institut Teknologi Bandung (ITB) mulai berperan aktif dan berkontribusi melakukan inovasi pada bidang ini.

Baca juga: Begini Mekanisme SNMPTN dan Peminatan-SNMPTN ITB 2022

Guru Besar pada Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB, Prof. Andriyan B Suksmono menceritakan ketertarikannya pada teknologi ini sudah cukup lama, bahkan saat akan mengambil S3 di University of Tokyo.

"Saat masuk program studi doktor, saya ingin sekali melakukan penelitian informasi kuantum. Sayangnya, tidak banyak profesor yang menawarkan topik tersebut," ujarnya dikutip dari laman ITB, Senin (21/2/2022).

Hanya saja, Prof. Andriyan merasa senang ketika mendapat kesempatan untuk meneliti pengolahan sinyal dan jaringan syaraf bernilai kompleks.

"Topik ini cukup dekat dengan bidang informasi kuantum, setidaknya sama-sama memakai bilangan kompleks," katanya.

ITB dirikan QLAB-STEI

Dijelaskan, pada 2021 ITB mendirikan QLAB-STEI, yaitu laboratorium yang meneliti hal-hal yang terkait dengan teknologi kuantum generasi kedua. Walaupun jumlah penelitinya masih sedikit, beberapa kegiatan riset ke arah sana sudah mulai dilakukan.

Contohnya adalah pengembangan algoritma kuantum untuk pemecahan masalah optimasi dan quantum machine learning.

Prof. Andriyan sendiri tertarik meneliti pencarian matriks Hadamard dengan komputer kuantum dan berharap dapat mencapai hasil yang signifikan.

Guru Besar ITB ini berpendapat bahwa studi teknologi kuantum generasi baru di tanah air meskipun sudah mendesak, saat ini baru sebatas di beberapa lembaga penelitian dan perguruan tinggi.

"Kita belum menyaksikan inisiatif teknologi kuantum secara nasional. Tetapi, semua hal itu akan berubah tidak lama lagi. Pemerintah cukup terbuka dengan teknologi baru yang berdampak besar ke masyarakat," tuturnya.

"Saya percaya teknologi kuantum akan serius dipertimbangkan sebagai salah satu agenda utama dalam reorganisasi badan riset nasional," tambahnya.

Baca juga: Guru Besar Unpad: Penggunaan Pupuk Ramah Lingkungan Harus Digalakkan

Maka, dengan pertumbuhan yang sangat cepat, komputasi kuantum dapat digunakan untuk memecahkan masalah optimasi dengan lebih baik, merancang material baru, dan membantu percepatan penemuan obat.

Jika teknologi tersebut sudah siap untuk diproduksi, negara diharapkan untuk dapat mengantisipasi perkembangan drastis tersebut dan mengambil inisiatif dalam penyebarannya.

"Tentunya, revolusi kuantum kedua ini akan mengubah hidup kita serta meningkatkan kualitas hidup manusia," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com