Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar Unpad: Penggunaan Pupuk Ramah Lingkungan Harus Digalakkan

Kompas.com - 21/02/2022, 10:06 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Kualitas tanah sangat penting diperhatikan. Terlebih di lahan pertanian. Pemakaian pupuk kimia secara berlebih tentu dapat merusak tanah pertanian.

Terkait hal itu, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Dr. Betty Natalie Fitriatin, Ir., M.P., memberikan penjelasan mengenai penurunan kualitas tanah akibat pemupukan kimiawi.

Dikatakan, pemupukan kimiawi dalam jangka waktu panjang akan menghilangkan kandungan bahan organik, sehingga menurunkan aktivitas organisme dalam tanah. Kondisi ini tentu mengakibatkan tanah menjadi “sakit”.

Baca juga: Tim Mahasiswa Ciptakan Sampo Organik Ramah Lingkungan

"Kita perlu satu solusi dengan mengambil peran pupuk ramah lingkungan," ujar Prof. Betty dikutip dari laman Unpad dalam diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu gelaran Dewan Profesor Unpad secara virtual, Sabtu (19/2/2022).

Menurutnya, lahan pertanian Indonesia diperkirakan banyak mengalami suboptimal kualitas. Dari data Badan Pangan Dunia (FAO) PBB menunjukkan angka penggunakan pupuk NPK di Indonesia terus meningkat sejak 2002.

Bahkan, Indonesia masuk dalam 20 besar negara pengimpor pupuk kimia di dunia. Jika penggunaan pupuk anorganik terus meningkat tanpa terkendali, maka dikhawatirkan sejumlah masalah besar akan mengemuka.

Tentu dampaknya ialah selain penurunan kualitas tanah, pencemaran lingkungan, hingga ancaman bagi kesehatan manusia dapat terjadi.

Maka dari itu, penggunaan pupuk ramah lingkungan (organik/hayati) harus terus digalakkan. Dikatakan ramah lingkungan karena pembuatan pupuk ini menggunakan sumber daya hayati dan tidak banyak menghasilkan efek samping terhadap tanah maupun lingkungannya.

"Dari pupuk ramah lingkungan inilah kita harapkan dapat meningkatkan kesehatan tanah dan akan diperoleh pangan yang sehat," tuturnya.

Baca juga: Tim Unair Bikin Bahan Bakar Ramah Lingkungan Gunakan Minyak Ini

Ia juga menjelaskan, ada beragam pupuk ramah lingkungan yang bisa dimanfaatkan. Mulai dari pupuk organik seperti:

  • kompos
  • pupuk hijau
  • pupuk kandang

Hingga pupuk dari bahan mikroba atau mikroorganisme lokal.

Tentunya ada banyak manfaat dari penggunaan pupuk ramah lingkungan. Hal ini telah banyak diteliti oleh ilmuwan, yakni:

  • meningkatkan hasil pertanian
  • meningkatkan status hara tanah
  • peningkatan kualitas hasil tanaman

Adapun tanaman hasil pemupukan organik memiliki kualitas dan kandungan nutrisi yang baik. Jika tanaman ini dijadikan pakan ternak akan menghasilkan produk peternakan yang memiliki kualitas baik dan memiliki kandungan nutrisi yang optimal.

Faperta Unpad sendiri telah mengembangkan jenis pupuk ramah lingkungan dengan nama “Bion-Up”. Jenis pupuk hayati ini mengandung konsorsium mikroba potensial berbentuk cair.

Pupuk cair itu berisi mikroba pemfiksasi nitrogen (Azotobcter chroococcum, Azotobacter Vinelandii, Azospirillum dan Acinetobacter) serta bakteri pelarut fosfat Pseudomonas Cepacia dan Jamur pelarut Fosfat Penicillium sp.

Baca juga: Beton Ramah Lingkungan Ini Hasil Inovasi Mahasiswa ITS

Menurutnya, fakta di lapangan, penggunaan pupuk anorganik berlebih oleh para petani masih tinggi. Untuk itu, dorongan untuk penggunaan pupuk ramah lingkungan harus terus digalakkan.

"Karena manfaat dari pupuk hayati ini banyak, perlu pengembangan produksi pupuk hayati untuk pertanian yang berkelanjutan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com