Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Ristek: Bantuan TIK Kurangi Dampak Learning Loss

Kompas.com - 21/02/2022, 16:54 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Direktur Sekolah Menengah Atas (SMA) Kemendikbud Ristek, Suhartono Arham mengatakan, kualitas guru yang menguasai teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) menjadi faktor penunjang keberhasilan digitalisasi sekolah.

"Teknologi canggih tetapi tidak didukung SDM yang andal, maka alat tersebut bisa menjadi sia-sia. Begitupun sebaliknya. Indikator keberhasilannya adalah guru dan siswa semakin mudah mengakses bahan ajar," kata dia dalam keterangan resminya, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Hadapi Pandemi, Kemendikbud Ristek: Bantuan TIK Berlanjut di 2022

Bantuan TIK Kemendikbud Ristek ini, kata Suhartono, juga mengurangi dampak memudarnya capaian belajar (learning loss) selama pandemi Covid-19.

Sekolah yang mendapat bantuan TIK wajib menggunakannya dengan optimal.

Bahkan, sebut dia, di beberapa daerah sudah memanfaatkan peralatan TIK untuk pembuatan Penilaian Akhir Semester (PAS) secara online hingga sistem penilaiannya.

"Hal ini misalnya dilakukan di SMA PGRI 3 Kota Bandung," tutur dia.

Bantuan TIK ini, tambah Suhartono, mendukung strategi utama program Merdeka Belajar dengan memperkuat platform pendidikan nasional berbasis teknologi.

Antusiasme para pendidik dalam melakukan adaptasi, didukung dengan pemerataan dan optimalisasi bantuan TIK serta bimbingan teknis, dapat turut mempercepat proses digitalisasi pendidikan di Indonesia.

Harapannya, hal ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia demi mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul sesuai dengan yang dicanangkan pemerintah.

Kepala Badan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPTIKP Dikbud) Jawa Tengah, Siswanto mengatakan, guru-guru yang ikut pelatihan TIK (Google Workspace for Education) sangat antusias dan senang, karena menerima banyak manfaatnya.

Baca juga: Pakar Kesehatan UGM: Paparan Sinar Matahari Pengaruhi Suasana Hati

Bahkan ada yang sebelumnya tidak ikut, ingin mendaftarkan diri.

"Tahun kemarin, kami gelar pelatihan untuk guru tiga angkatan, total 1.500 guru SMA, SMK, SLB, serta angkatan khusus pengawas SMA seluruh Jawa Tengah yang berjumlah 65 orang," jelasnya.

Melihat antusiasme dari para peserta, BPTIK Jateng akan tetap menggelar pelatihan TIK selanjutnya di tahun ini.

Targetnya adalah sekitar 1.500 guru di seluruh Jawa Tengah dan dilakukan secara daring.

"Setelah menerima pelatihan, para guru akan kembali ke sekolah dan menularkan ilmunya ke guru-guru lain," ucap Siswanto.

Selain pelatihan daring, BPTIK juga menggelar pelatihan luring khusus untuk materi pembuatan video dan bahan ajar, tetapi jumlah peserta dibatasi maksimal 30 orang. Pelatihan ini juga memiliki target sasaran lainnya, yaitu pengurus Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

"Pasalnya, mereka ini penggerak di sekolah masing-masing. Pelatihan ini khusus bagi mereka yang belum pernah ikut pelatihan. Targetnya sekitar 80 orang," jelas Siswanto.

Siswanto pun merinci beberapa materi pelajaran yang disampaikan kepada para peserta pelatihan TIK.

Baca juga: Mahasiswa, Ini Jenis Beasiswa yang Tersedia di Unair

Di antaranya, bagaimana aktivasi akun belajar.id, membuat kelas virtual, mengunggah materi, pembelajaran kolaboratif, diskusi online termasuk bikin Slide, dan Gmeet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com