Lampiran sertifikat berpengaruh terhadap proses penilaian SNMPTN. Tapi ingat, sertifikat yang dicantumkan nggak boleh asal-asalan. Pastinya masih berhubungan dengan program studi yang diambil. Kamu bisa mencantumkan sertifikat tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, nasional, hingga internasional. Semakin tinggi tingkat penyelenggaranya, semakin banyak poin yang kamu dapatkan untuk lulus SNMPTN. Jenis sertifikat yang dapat dilampirkan antara lain:
Baca juga: Biaya Kuliah S1 Jalur Mandiri PTN 2021: UI, UGM, ITB
Berkali-kali LTMPT menyarankan siswa untuk tidak lintas jurusan saat SNMPTN. Sebab, penilaian SNMPTN bergantung pada mata pelajaran yang kita dapat selama di sekolah.
Jadi, jika kamu berasal dari kelas IPA pilihlah jurusan di fakultas Kedokteran, Teknik, Peternakan, atau Pertanian. Anak IPS bisa mendaftar ke jurusan Sastra Korea, Hukum, Manajemen, atau Administrasi Fiskal. Bagi lulusan SMK pilih program studi yang masih berhubungan dengan mapel yang kamu pelajari di sekolah.
Jangan lupa untuk menggali informasi, sebanyak-banyaknya seputar mata kuliah, peluang kerja, jumlah pendaftar, dan daya tampung jurusan yang kamu tuju. Laman LTMPT, juga menyediakan informasi tingkat ketat antar jurusan di masing-masing kampus.
Jika memilih 2 program studi, maka salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama dengan sekolah asal. Kalau cuma 1 prodi, kamu bebas mendaftar ke PTN mana saja.
Menjelang SNMPTN, sempatkan mengobrol dengan guru BK. Kamu bisa menanyakan persebaran alumni yang diterima di SNMPTN tahun sebelumnya. Berapa orang yang daftar UI, UGM, atau UNJ? Mereka pilih jurusan apa? presentase diterimanya berapa persen? Hal ini memudahkan kamu dalam menyusun strategi yang tepat. Jangan berkecil hati apabila belum ada alumni yang lolos di PTN idaman kamu. Masih ada UTBK dan jalur mandiri .
Baca juga: 10 Kampus Terbaik di Indonesia Versi UniRank, Webometrics dan QS WUR
Beberapa perguruan tinggi melihat prestasi alumni sebagai bahan pertimbangan sebelum meloloskan peserta SNMPTN. Misalnya, kakak kelas kamu lolos di UB jurusan Bioteknologi.
Akan tetapi, selama kuliah, prestasinya tidak seperti yang diharapkan. Pihak kampus bisa saja mengurangi kuota siswa untuk lolos di SNMPTN tahun berikutnya. Selain itu, biasanya ada kakak kelas yang menolak daftar ulang, padahal sudah diterima. Hal ini bisa di-blacklist oleh perguruan tinggi. Ibaratnya, kampus sudah memberi kesempatan, justru disia-siakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.