Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Persiapan untuk Meningkatkan Peluang Lolos SNMPTN 2022

KOMPAS.com - Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) menjadi salah satu jalan bagi lulusan SMA sederajat untuk melanjutkan pendidikan tinggi di PTN.

Selain bisa memilih jurusan tanpa mengikuti tes, biaya kuliah yang relatif lebih rendah dari seleksi mandiri juga menjadi penyemangat siswa untuk bisa masuk dalam jajaran siswa eligible SNMPTN.

Namun, persaingan di seleksi ini cukup ketat. Untuk itu, agar peluang lolos semakin besar, ada banyak hal yang harus dicermati. Melansir dari laman Brain Academy, ini yang harus diperhatikan siswa untuk meningkatkan peluang lolos SNMPTN.

1. Perhatikan akreditasi sekolah

Siswa harus paham bahwa akreditasi mempengaruhi kuota siswa yang berhak mendaftar SNMPTN (eligible). Ketentuan dari Lembaga Penyelenggara Tes Perguruan Tinggi (LTMPT) mengenai kuota siswa eligible adalah sebagai berikut:

  • Akreditasi A: 40 persen terbaik di sekolahnya
  • Akreditasi B: 25 persen terbaik di sekolahnya
  • Akreditasi C dan lainnya: 5 persen terbaik di sekolahnya

Selanjutnya, kurikulum yang digunakan. SNMPTN hanya bisa diikuti oleh sekolah yang menerapkan kurikulum nasional. Jadi, kalau kamu berasal dari international school yang menggunakan kurikulum Cambridge atau IB, kamu belum diizinkan mendaftar SNMPTN. Tetapi kamu boleh ikut Ujian Tes Berbasis Komputer atau UTBK dan seleksi mandiri PTN lainnya.

2. Ranking paralel

Penentuan siswa eligible diambil dari ranking paralel, bukan ranking di kelas. Ranking paralel adalah ranking keseluruhan 1 angkatan IPA, IPS, SMK, atau Bahasa di sekolah kamu.

Misalnya, SMA Pemuda Pemudi memiliki akreditasi A dengan jumlah siswa IPA 150 orang dan IPS 150 orang. Berapa jumlah siswa yang eligible?

Karena akreditasi SMA Pemuda Pemudi A, maka kuota yang diperoleh sebanyak 40 persen untuk siswa IPA dan 40 persen untuk siswa IPS. Artinya, 40 persen dikali 50 siswa IPA, ada 60 orang. Sama halnya dengan jumlah siswa IPS.

Pemeringkatan atau penentuan ranking paralel dilakukan oleh sekolah dengan  mempertimbangkan nilai mata pelajaran semester 1 sampai 5 antara lain;

  • Siswa jurusan IPA: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Fisika, dan Kimia.
  • Siswa jurusan IPS: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Sosiologi, Ekonomi, dan Geografi.
  • Siswa jurusan Bahasa: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Antropologi, Sastra Indonesia, dan salah satu Bahasa Asing.
  • Sementara untuk SMK, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Kompetensi Keahlian.

Apabila terdapat siswa yang memiliki persamaan nilai, maka sekolah berhak menambahkan kriteria lain berupa prestasi akademik. Keputusan mengenai siswa eligible diatur oleh sekolah masing-masing.

3. Nilai rapor

Setelah dinyatakan eligible, rapor dimasukkan ke dalam PDSS. Selanjutnya, penilaian diserahkan kepada LTMPT dan PTN yang bersangkutan secara tertutup. Pasti kamu bertanya-tanya, berapa nilai minimal agar lolos di SNMPTN?

Jawabannya, tidak ada nilai yang mutlak. Kamu hanya perlu meningkatkan prestasi akademik dari kelas 10 sampai 12 semester 1. Tidak harus drastis banget, asalkan naik dan cenderung stabil. Pokoknya, jangan sampai anjlok.

Selanjutnya, perhatikan relevansi antara nilai mapel dengan jurusan yang dipilih. Contoh, kamu mau masuk Akuntansi Unpad, maka nilai Ekonomi yang menjadi penilaian utama dibanding mata pelajaran lainnya. Kalau nilai Ekonomi kamu malah menurun, pihak kampus bisa saja meragukan kemampuanmu di pelajaran tersebut.

4. Portofolio

Selain rapor, portofolio juga wajib dilampirkan oleh mereka yang memilih jurusan di bidang Seni, Fotografi, Olahraga, serta Film dan Televisi. Portofolio SNMPTN terdiri dari biodata siswa, deskripsi diri, hasil karya, dan surat pernyataan keaslian karya.

Jika tidak melampirkan portofolio, otomatis kamu akan gugur dalam sistem penilaian SNMPTN 2022. Portofolio berfungsi sebagai bukti keterampilan siswa di suatu bidang. Siapkan dari jauh-jauh hari supaya kamu nggak repot saat pendaftaran nanti.

5. Sertifikat tambahan (jika ada)

Lampiran sertifikat berpengaruh terhadap proses penilaian SNMPTN. Tapi ingat, sertifikat yang dicantumkan nggak boleh asal-asalan. Pastinya masih berhubungan dengan program studi yang diambil. Kamu bisa mencantumkan sertifikat tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, nasional, hingga internasional. Semakin tinggi tingkat penyelenggaranya, semakin banyak poin yang kamu dapatkan untuk lulus SNMPTN. Jenis sertifikat yang dapat dilampirkan antara lain:

6. Pemilihan jurusan

Berkali-kali LTMPT menyarankan siswa untuk tidak lintas jurusan saat SNMPTN. Sebab, penilaian SNMPTN bergantung pada mata pelajaran yang kita dapat selama di sekolah.

Jadi, jika kamu berasal dari kelas IPA pilihlah jurusan di fakultas Kedokteran, Teknik, Peternakan, atau Pertanian. Anak IPS bisa mendaftar ke jurusan Sastra Korea, Hukum, Manajemen, atau Administrasi Fiskal. Bagi lulusan SMK pilih program studi yang masih berhubungan dengan mapel yang kamu pelajari di sekolah.

Jangan lupa untuk menggali informasi, sebanyak-banyaknya seputar mata kuliah, peluang kerja, jumlah pendaftar, dan daya tampung jurusan yang kamu tuju. Laman LTMPT, juga menyediakan informasi tingkat ketat antar jurusan di masing-masing kampus.

7. Pemilihan kampus dan Indeks Sekolah

Jika memilih 2 program studi, maka salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama dengan sekolah asal. Kalau cuma 1 prodi, kamu bebas mendaftar ke PTN mana saja.

Menjelang SNMPTN, sempatkan mengobrol dengan guru BK. Kamu bisa menanyakan persebaran alumni yang diterima di SNMPTN tahun sebelumnya. Berapa orang yang daftar UI, UGM, atau UNJ? Mereka pilih jurusan apa? presentase diterimanya berapa persen? Hal ini memudahkan kamu dalam menyusun strategi yang tepat. Jangan berkecil hati apabila belum ada alumni yang lolos di PTN idaman kamu. Masih ada UTBK dan jalur mandiri .

8. Alumni Sekolah

Beberapa perguruan tinggi melihat prestasi alumni sebagai bahan pertimbangan sebelum meloloskan peserta SNMPTN. Misalnya, kakak kelas kamu lolos di UB jurusan Bioteknologi.

Akan tetapi, selama kuliah, prestasinya tidak seperti yang diharapkan. Pihak kampus bisa saja mengurangi kuota siswa untuk lolos di SNMPTN tahun berikutnya. Selain itu, biasanya ada kakak kelas yang menolak daftar ulang, padahal sudah diterima. Hal ini bisa di-blacklist oleh perguruan tinggi. Ibaratnya, kampus sudah memberi kesempatan, justru disia-siakan.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/12/30/164243571/8-persiapan-untuk-meningkatkan-peluang-lolos-snmptn-2022

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke