Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas mengenai bagaimana membuat uang bekerja kembali untuk kita. Di artikel kali ini, yang sekaligus juga bagian terakhir dari topik finansial, akan membahas bagaimana caranya memberikan perlindungan pada keuangan di saat-saat kritis dengan menggunakan asuransi.
Sampai sekarang, orang-orang mengira asuransi sebagai tempat mencari perlindungan dan cara lain dari menabung. Tidak hanya itu, bahkan asuransi dianggap untuk menjadi tempat dari investasi. Sayangnya, hal ini merupakan penilaian yang salah karena secara keuangan, asuransi bukanlah investasi.
Namun, bisa saja asuransi menjadi investasi ketenangan batin sebab ketika kita telah memproteksi diri dengan asuransi, hati akan lebih tenang untuk menghadapi berbagai macam masalah kehidupan yang akan menguras dana, misalnya kecelakaan atau menurunnya kesehatan.
Bisa dikatakan bahwa asuransi termasuk dalam kategori konsumsi dalam setiap uang yang diperoleh setiap bulan, bukan investasi. Mengapa?
Biaya untuk membayar asuransi diambil dari anggaran konsumsi karena asuransi adalah biaya dan bukan upaya menambah aset. Kaji ulang biaya serta nilai asuransi setidaknya setiap tahun karena adanya inflasi dalam dunia ekonomi.
Asuransi juga harus dibayar sebelum risiko terjadi. Selain itu, asuransi juga mesti dibayar saat digunakan maupun tidak digunakan. Apa yang terjadi bila asuransi tidak digunakan? Maka klaim asuransi tersebut akan hilang.
Untuk memudahkan, terdapat tiga prinsip asuransi yang perlu diingat. Pertama, asuransi diperlukan bagi siapapun asal sesuai kebutuhan. Kedua, asuransi bersifat pencegahan, bukan pengobatan. Jadi, kita tidak dapat menggunakan asuransi ketika kecelakaan telah terjadi.
Terakhir, asuransi adalah biaya, bukan investasi secara finansial. Maka mulai dari sekarang, buang jauh-jauh pemikiran mengenai asuransi adalah sebuah pemasukan pasif dari hasil investasi.
Baca juga: Minat Investasi Aset Kripto? Simak Dulu Proyeksi Bitcoin dkk pada 2022
Dewasa kini, semakin banyak asuransi untuk berbagai macam kebutuhan. Sebut saja asuransi kesehatan, jiwa, kecelakaan, kendaraan, perjalanan, kebakaran, bahkan ada lho asuransi untuk gawai. Nah, asuransi mana sih yang sebenarnya harus kita miliki? Apa kita harus memiliki semua asuransi?
Jawabannya, tidak semua asuransi harus kita miliki. Penggunaan asuransi juga bergantung kepada posisi kita sebagai individu dalam keluarga. Misalnya, apabila seorang individu adalah tulang punggung keluarga yang berperan sebagai sumber pemasukan rumah tangga, tentu akan memengaruhi kehidupan keluarganya jika terjadi kecelakaan pada dirinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.