Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akademisi PresUniv: Mempertemukan "Garis Sampah" dan "Garis Pariwisata"

Kompas.com - 23/12/2021, 17:05 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

“Selain dalam bentuk nilai ekonomis, ada manfaat lain yang dipetik oleh masyarakat, seperti lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” katanya. Lalu, upaya-upaya tersebut juga harus mempunyai nilai komersial dan berkontribusi dalam pengembangan budaya setempat.

“Jadi, tiap C dalam model 4C tersebut harus saling mendukung satu sama lain,” cetus Yunita.

Untuk mengintegrasikan seluruh stakeholders yang terlibat dalam pengelolaan sampah dan pemanfaatan limbahnya tersebut diperlukan aplikasi yang berbasis digital.

Baca juga: Inovasi Mahasiswa ITS agar Laut Indonesia Bebas Sampah Plastik 

Dalam mengembangkan aplikasi ini, papar Yunita, PresUniv berkolaborasi dengan Fablab. Jadi, Fablab akan membantu mengembangkan aplikasi digital yang mampu mengintegrasikan seluruh sumber daya terlibat dalam mata rantai pengelolaan dan pemanfaatan sampah dan hasil olahannya.

“Jika upaya ini memperoleh dukungan dari semua stakeholders, saya optimis garis sampah sampah dan garis industri pariwisata pada suatu saat akan bertemu di satu titik,” pungkas Yunita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com