Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Sumur Resapan, Ini Kata Profesor IPB

Kompas.com - 10/12/2021, 18:49 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Profesor IPB, Profesor Suria Darma Tarigan menjelaskan tentang kedalaman sumur resapan yang efektif.

Dia menerangkan apabila sumur resapan dibangun pada daerah dengan muka air tanah lebih dari 2,5 meter, maka sumur resapan dapat berfungsi mengurangi aliran permukaan.

Baca juga: Rektor IPB Arif Satria Terpilih Jadi Ketum ICMI

"Semakin dalam muka air tanah, maka sumur resapan semakin efektif," ujar dia melansir laman IPB, Jumat (10/12/2021).

Terkait banjir di Jakarta, Prof. Suria menjelaskan, perlu melihat penyebab banjir seperti permukaan tanah yang semakin menurun karena subsidensi tanah, sehingga terdapat daerah yang lebih rendah dari sekitarnya.

Faktor lainnya, yaitu adanya peristiwa rob, saluran drainase yang kurang berfungsi, serta adanya kiriman air dari hulu daerah aliran sungai (DAS).

"Kontribusi sumur resapan yang dibangun di Jakarta dalam mengurangi banjir cukup kecil khususnya pada intensitas curah hujan dengan periode ulang lebih besar dua tahun atau sekitar 90-100 centimeter (cm) per hari. Jadi sumur resapan bukan menjadi solusi banjir di Jakarta," ungkap dia.

Dia juga mengatakan, memang sumur resapan dapat membantu meresapkan sebagian air limpasan ke dalam air tanah.

Baca juga: UB: Mahasiswi NWR Pernah Laporkan Pelecehan Seksual di Januari 2020

Hal tersebut akan terjadi apabila muka air tanah lebih dari 2,5 meter dan permeabilitas tanah lebih dari 2 cm per jam.

Lanjut dia menerangkan, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merealisasikan pembangunan sumur resapan air.

Dia menyebut, sumur resapan harus dibangun pada daerah dengan muka air tanah dalam lebih dari 2,5 meter.

"Jangan dibangun pada daerah dengan muka air tanah dangkal. Persyaratan lain adalah, permeabilitas tanah (kecepatan peresapan air) berkisar 2 centimeter per jam," ucap Dosen IPB dari Fakultas Pertanian.

Di Jakarta, kata Prof. Suria, ada lokasi dengaan muka air tanahnya dangkal.

Dengan demikian, lokasinya tidak sesuai untuk dibuat sumur resapan.

Berdasarkan data yang dipublikasi oleh Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, maka terdapat beberapa lokasi dengan kedalaman muka air tanah sekitar satu sampai dua meter.

Baca juga: Tips Memasak Nasi Putih Rendah Gula dari Dosen IPB, Yuk Coba di Rumah

"Mahasiswa saya pernah meneliti efektivitas sumur resapan yang dibangun BPDAS di hulu DAS Ciliwung di Cisarua, yang berfungsi baik menurunkan aliran permukaan," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com