Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Capaian Save The Children di 2021 demi Pemenuhan Hak Anak Bidang Pendidikan

Kompas.com - 05/12/2021, 13:53 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pendidikan adalah salah satu bidang yang terdampak pandemi Covid-19. Tetapi jauh sebelum pandemi, banyak persoalan yang terjadi di bidang pendidikan.

Salah satunya pemenuhan hak-hak anak akan pendidikan. Terlebih anak-anak disabilitas. Atau ketika pandemi ini, masih banyak anak di beberapa daerah yang belum mendapat bantuan kuota data internet dari Kemendikbud Ristek.

Terkait hal itu, Save the Children Indonesia merupakan bagian dari gerakan global Save the Children Internasional yang bekerja memperjuangkan hak-hak anak di lebih dari 120 negara di dunia punya kepedulian pada pendidikan anak.

Baca juga: Ini Pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun bagi Penyandang Disabilitas

Save the Children Indonesia bersama dengan Child Campaigner atau Juru kampanye Anak telah mengkampanyekan gerakan Save Our Education selama tahun 2021.

Capaian gerakan selama 2021

Pada penghujung tahun ini, Save the Children Indonesia menggelar Festival Save the Children 2021 bertema “Untuk dan Bersama Anak – Anak”, Sabtu (4/12/2021) malam.

Serangkaian kegiatan dengan mengedepankan prinsip partisipasi anak dilaksanakan sejak 20 November - 4 Desember 2021.

Tak hanya itu, Save the Children bersama dengan Child Campaigner atau Juru kampanye Anak memaparkan capaian–capaian dari gerakan kampanye Save Our Education yang telah dilaksanakan selama 2021 di Provinsi Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur.

Menurut Selina Patta Sumbung selaku CEO Save the Children Indonesia, acara ini merupakan bentuk apresiasi Save the Children kepada Child Campaigner, Volunteer, Jurnalis dan media serta Public figure.

"Acara ini menjadikan gerakan kampanye Save our Education mencapai tujuan dan berdampak positif secara langsung pada anak–anak," ujarnya.

Dikatakan, bersama dengan anak–anak yang tergabung sebagai Child Campaigner, Save the Children melakukan advokasi kepada pemerintah untuk dapat memastikan setiap anak mendapatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas di lingkungan yang aman baik secara luring maupun daring termasuk dalam kondisi darurat.

Gerakan ini merupakan aksi nyata Save the Children bersama dengan Anak–Anak, Jurnalis, Volunteer dan Public Figure yang memiliki perhatian kepada isu pendidikan anak terutama terkait banyaknya tantangan belajar yang dihadapi anak–anak selama pandemi.

Baca juga: Selama Pandemi, 7 dari 10 Anak Merasa Jarang Belajar

Potret capaian di beberapa daerah

Aksi nyata yang dilakukan oleh child campaigner, dirasakan dampaknya secara langsung oleh beberapa kelompok anak.

Seperti di Jawa Barat, setelah berdialog bersama dengan perwakilan Child Campaigner, Bupati Bandung berkomitmen langsung dihadapan anak–anak untuk memperhatikan akses dan kualitas terhadap pendidikan anak–anak dengan disabilitas.

Termasuk memberikan kuota ASN (aparatur sipil negara) sebanyak 2 persen untuk lulusan anak–anak dengan disabilitas.

Sementara di Yogyakarta, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DIY langsung menindaklanjuti hasil survey yang dilakukan oleh child campaigner terkait pemerataan paket internet bagi peserta didik.

Ditemukan bahwa 44 dari 105 responden anak menyampaikan bahwa mereka tidak mendapatkan kuota gratis baik dari pemerintah maupun pihak sekolah secara langsung.

Disdik Provinsi DIY menindaklanjuti dengan mendata kembali sekolah dan anak–anak yang tidak mendapatkan akses terhadap kuota gratis.

Di Nusa Tenggara Timur, Pemprov berkomitmen untuk tidak lagi ada anak yang kehilangan hari belajarnya karena bencana yang terjadi.

Tentu dengan menyediakan sistem peringatan dini bencana yang ramah anak agar anak–anak dan keluarga lebih siaga dan memiliki rencana kontinjensi terutama pada hak pendidikan anak.

Bantu pemerintah evaluasi kebijakan

Dr. Samto selaku Direktur Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kemendikbud Ristek memberikan apresiasi atas gerakan yang diinisiasi anak-anak.

Baginya, gerakan ini sangat membantu pemerintah pusat melihat implementasi dan efektivitas dari kebijakan yang telah dikeluarkan serta dapat mengevaluasi kebijakan tersebut dengan mengedepankan prinsip partisipasi anak.

Salah satu anggota Child Campaigner dari Jawa Barat, Salma (17) mengatakan, gerakan ini bisa menjadi ajang untuk bersuara, berdialog dan mengkampanyekan hak pendidikan anak.

Baca juga: Orangtua, Yuk Kenali Dampak Pandemi pada Anak Usia Prasekolah

"Ini juga merupakan sebuah manfaat untuk pengembangan diri kami, dan tentunya ketika suara kami didengar dan ditindak lanjuti, manfaat dari gerakan ini dapat dirasakan oleh semua anak–anak Indonesia terutama yang berada di sekitar wilayah dimana kami berada," ungkapnya.

Dalam Festival ini, Save the Children juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para jurnalis dan media yang telah bersama–sama menyuarakan pentingnya hak–hak anak di 2021 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com