Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2021, 13:26 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Kapusdatin) Kemendikbud Ristek M. Hasan Chabibie menyampaikan, dalam mewujudkan pembelajaran digital, tak hanya sekadar infrastruktur yang perlu dibangun namun juga aspek kemanusiaan yang akan mengembangkan inovasi.

Hasan meminta pendidik untuk mengawal pendidikan karakter dan nilai-nilai budaya yang perlu diketahui anak-anak bangsa. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bisa menjadi alat bagi pendidik untuk mewujudkan itu.

Hal ini disampaikan Hasan Chabibie dalam penutupan International Symposium On Open, Distance, and e-Learning atau ISODEL 2021 pada Jumat, 4 Desember 2021.

“ISODEL 2021 membuktikan, saat ini kolaborasi begitu sangat mudah untuk melengkapi satu sama lain untuk menghasilkan karya yang optimal,” ujar Hasan.

Berikut adalah sebelas rekomendasi ISODEL 2021 yang berlangsung pada 1-3 Desember 2021:

1. Solusi inovatif

Tidak dapat disangkal bahwa disrupsi teknologi membawa perubahan sistemik yang cepat dalam pendidikan yang perlu disikapi secara strategis. Hal ini dapat dihadapi dengan mengupayakan solusi yang inovatif untuk mendukung lingkungan belajar yang adaptif dan transformatif.

2. Pedagogi kolaboratif

Di era new normal, kolaborasi sudah menjadi suatu kebutuhan. Kolaborasi adalah lebih dari sekadar kerja sama yang saling menguntungkan karena kolaborasi adalah tentang kesadaran untuk berbagi dan saling melengkapi demi mencapai kesuksesan yang optimal.

Iklim bekerja secara kolaboratif perlu dikembangkan, tidak hanya lintas wilayah geografis tetapi juga lintas profesi. Di bidang pendidikan, pendekatan kolaboratif adalah dasar untuk pedagogi yang efektif.

Baca juga: Perjuangan Guru Jalani PJJ Sepanjang 1,5 Tahun

3. Adopsi teknologi dan inovasi

Para penggiat dan pakar teknologi pembelajaran senantiasa menggali berbagai peluang dan pendekatan untuk merancang arsitektur pembelajaran yang mencerahkan dan memberdayakan.

Mengadopsi teknologi baru dengan inovasi yang berbasis kebutuhan untuk mengatasi tantangan dan masalah lokal tidak hanya terbatas pada aspek teknologi saja tetapi juga harus menjangkau aspek sosial budaya dan humanistik.

4. Teknologi berbasis pedagogi

Dalam mengembangkan inovasi, kita tidak boleh melupakan pentingnya pedagogi. Di era kenormalan baru meskipun Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah menjadi suatu kebutuhan, namun hal tersebut tidak semata menjadi tujuan mutlak.

Teknologi pembelajaran adalah tentang memberikan solusi untuk membantu siswa belajar secara optimal dalam berbagai kondisi yang lebih menitikberatkan pada teknologi yang tepat guna.

5. Aksesibilitas daerah 3T

Salah satu isu penting terkait daerah terpencil di Indonesia terutama di daerah 3T adalah sulitnya aksesibilitas. Oleh karena itu, infrastruktur dan jaringan TIK untuk daerah tersebut harus menjadi prioritas.

Dengan tersedianya dan lebih terjangkaunya akses teknologi digital seperti internet di daerah-daerah terpencil dan 3T, diharapkan dapat mempercepat perekonomian dan mendukung peningkatan kualitas pendidikan.

Nantinya, diharapkan daerah 3T mampu sejajar dengan daerah-daerah maju dan berkembang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com