Tenaga kesehatan yang mempertaruhkan nyawa maupun guru yang berjuang dari rumah ke rumah menemani belajar para siswanya akibat keterbatasan akses internet menjadi sosok pahlawan di masa pandemi.
Pengepul sampah plastik yang dengan ide kreatif mengolahnya kembali menjadi pahlawan lingkungan. Para ibu yang berjuang agar asap dapur terus mengepul di tengah himpitan pandemi juga pahlawan bagi keluarganya.
Aksi sederhana yang dilakukan siswa berangkat dari keprihatinan tertentu pada masyarakat dan lingkungan sekitarnya juga menggambarkan jiwa kepahlawanan. Cita-cita mulia yang ingin diwujudkan siswa juga menempatkan siswa sebagai pahlawan di masa depan.
Inilah yang dimaksud dengan menjadikan siswa sebagai pelaku sejarah pada zamannya. Siswa tidak hanya belajar sejarah namun juga belajar dari dan untuk sejarah.
Sejarah memberi inspirasi dan nilai-nilai kehidupan untuk diteladani. Selanjutnya siswa juga dapat mencatatkan sejarah melalui kepedulian pada situasi yang dihadapinya. Kepahlawanan tidak hanya tentang masa lalu namun dapat dimaknai bagi masa sekarang dan masa depan. (* Hendra Kurniawan, M.Pd., Dosen Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma, Mahasiswa S3 Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia)
Baca juga: Cerita Anak Pahlawan Nasional Ismail Marzuki, Hidup Bersyukur di Pinggiran Ibu Kota
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.