Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pahlawan dan Pelaku Zaman

KEPAHLAWANAN jamak menjadi topik kajian dalam pembelajaran sejarah di sekolah. Kendati sejatinya sejarah tidak hanya bicara tentang perang dan pahlawan. Sejarah terlalu miskin jika hanya bicara seputar itu.

Kajian sejarah begitu luas dan terbuka, meliputi setiap dinamika kehidupan umat manusia. Memang harus diakui hanya peristiwa penting dan berdampak saja yang diangkat secara resmi sebagai sejarah nasional.

Itu pun dengan interpretasi yang diyakini negara sebagai official history yang merupakan suatu kebijakan politik. Official history inilah yang menjadi school history yang disampaikan untuk pembelajaran sejarah di sekolah.

Materi-materi pilihan dengan interpretasi tertentu yang menyusun grand narrative sejarah nasional itu dianggap sebagai the best story bagi bangsa. Menurut Seixas (2000) kecenderungan ini berorientasi pada enhancing collective memory bagi generasi muda bangsa.

Maka, dalam konteks ini tidak sembarang orang dapat disebut sebagai pahlawan karena secara legal formal ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi.

Itu pun tidak semua kisah pahlawan yang ada dituliskan dalam buku teks sejarah. Tidak mungkin pula semua pahlawan dibicarakan dalam pembelajaran sejarah di sekolah.

Kontekstual

Pandangan klasik menganggap pembelajaran sejarah penuh hafalan fakta dan tidak berkembang. Guru sejarah dengan pandangan semacam itu akan membawakan pembelajaran sejarah secara konvensional dan berkutat pada peristiwa politik masa lalu.

Kepahlawanan pun dihadirkan pada sosok-sosok yang gugur mulia dalam perang maupun para pemimpin politik yang berjasa bagi negara. Padahal semua tentunya sepakat, pembelajaran sejarah begitu penting sehingga harus hadir secara bermakna bagi siswa.

Makna ini akan semakin erat jika dihubungkan dengan konteks siswa. Kepahlawanan juga akan semakin bermakna ketika didekatkan dengan keseharian siswa.

Pada zaman sekarang, tidak semua tokoh pahlawan dengan mudah dikenali dan diidolakan siswa. Pahlawan yang mengambil peran nasional memang umumnya cukup dikenal, namun tidak demikian dengan pahlawan yang lebih mewakili kedaerahan.

Tokoh pahlawan daerah boleh jadi akan lebih diakrabi siswa di daerahnya. Akan tetapi tidak semua daerah, sampai tingkat yang terkecil, memiliki tokoh yang diakui sebagai pahlawan secara resmi oleh negara.

Kendati di daerah tersebut sebenarnya didapati sosok-sosok yang berjasa bagi masyarakatnya. Mereka ini sangat berpeluang untuk dikenal dan diteladani oleh siswa sebagai pahlawan melalui pembelajaran sejarah.

Pelaku zaman

Guru sejarah yang kreatif berusaha memasukkan isu-isu yang relevan dengan siswa dan menjawab kebutuhan zaman. Guru dapat menghadirkan sosok-sosok yang dekat dengan siswa untuk memahami makna pahlawan.

Jiwa kepahlawanan bisa ditemukan dalam diri siapa saja bahkan mereka yang termarginalkan. Orangtua, kakek-nenek, guru, pemerhati lingkungan hidup, bahkan siswa sendiri dapat menjadi sumber belajar untuk mengerti makna pahlawan.

Tenaga kesehatan yang mempertaruhkan nyawa maupun guru yang berjuang dari rumah ke rumah menemani belajar para siswanya akibat keterbatasan akses internet menjadi sosok pahlawan di masa pandemi.

Pengepul sampah plastik yang dengan ide kreatif mengolahnya kembali menjadi pahlawan lingkungan. Para ibu yang berjuang agar asap dapur terus mengepul di tengah himpitan pandemi juga pahlawan bagi keluarganya.

Aksi sederhana yang dilakukan siswa berangkat dari keprihatinan tertentu pada masyarakat dan lingkungan sekitarnya juga menggambarkan jiwa kepahlawanan. Cita-cita mulia yang ingin diwujudkan siswa juga menempatkan siswa sebagai pahlawan di masa depan.

Inilah yang dimaksud dengan menjadikan siswa sebagai pelaku sejarah pada zamannya. Siswa tidak hanya belajar sejarah namun juga belajar dari dan untuk sejarah.

Sejarah memberi inspirasi dan nilai-nilai kehidupan untuk diteladani. Selanjutnya siswa juga dapat mencatatkan sejarah melalui kepedulian pada situasi yang dihadapinya. Kepahlawanan tidak hanya tentang masa lalu namun dapat dimaknai bagi masa sekarang dan masa depan. (* Hendra Kurniawan, M.Pd., Dosen Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma, Mahasiswa S3 Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia)

https://www.kompas.com/edu/read/2021/11/19/214244471/pahlawan-dan-pelaku-zaman

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke