Lebih jauh Mas Menteri juga menyampaikan kepada pengusaha, bahwa program magang ini menjadi investasi bagi perusahaan dari sisi product knowledge. Perusahaan tidak lagi membutuhkan training jika sudah "jatuh cinta" pada mahasiswa magang untuk dijadikan karyawan.
Jadi ada dua sisi diuntungkan, mahasiswa diuntungkan karena memperoleh kesempatan dekat dengan dunia kerja yang diinginkannya sedangkan perusahaan mendapat calon talent dan dapat mengurangi biaya untuk training product knowledge.
Program flagship magang bersertifikat serta kampus mengajar ini juga membantu perguruan tinggi dalam mencapai peningkatan relevansi kurikulum pendidikan tinggi dengan dunia kerja dan dunia industri itu tercapai.
Jadi multiple effect-nya sangat banyak.
Ketika pulang mahasiswa akan bercerita kepada teman yang lain, dirinya mendapat teman baru, softskill baru, dan bangga menjadi salah satu mahasiswa yang lulus seleksi flagship. Dari 1,5 juta mahasiswa semester 5 ini hanya terpilih 82 ribu orang.
Baca juga: Cerita Daniya Kuliah Gratis di Irlandia Lewat Program Kampus Merdeka
Saya kira, mahasiswa terpilih ini akan menjadi calon pemimpin bangsa saat 2030 dan Indonesia akan menjadi negara nomor 7 di dunia. Saat Indonesia Emas 2045, mereka juga yang akan jadi pemimpin.
Dan saya yakin untuk Indonesia kami bisa siapkan calon pemimpin bangsa yang peka terhadap berbagai permasalahan yang muncul di daerah. Kepekaan sosial ini menjadi modal mereka untuk menjadi pemimpin yang bijaksana.
Mas Menteri meyakin Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini dapat menjadi "jembatan emas" untuk menghubungkan kurikulum pendidikan tinggi dengan DUDI.
Beliau sangat yakin MBKM ini berdampak kepada negara dan mempersiapkan para pemimpin masa akan datang...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.