Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulusan Vokasi Diajak Bangun Sociopreneur untuk Beri Dampak ke Masyarakat

Kompas.com - 05/11/2021, 17:33 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Insan vokasi diajak menjadi pemecah masalah atau problem solver dari permasalahan yang muncul di tengah masyarakat dengan menjadi socioprenuer atau wirausahawan berbasis sosial.

Peran penting sociopreneur ini mengemuka dalam webinar yang digelar Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) Kemendikbud Ristek bertajuk "Muda, Berkarya, dan Bermanfaat: Peluang Sivitas Vokasi dalam Sociopreneurship".

Acara yang digelar pada Kamis, 4 November 2021 ini menghadirkan beberapa pembicara utama, yakni Para pembicara dalam webinar ini adalah Putri Agustina (Co-Founder IDVolunteering), Fathir Ibnu (Owner Nakamse), Sidik Permana (CEO Digital Desa), dan Alia Noor Anoviar (Founder Dreamdelion dan Career Class).

Konsep sociopreneurship sendiri menggabungkan konsep bisnis dengan isu sosial.

Dengan banyaknya inspirasi sociopreneur muda sukses diharapkan semakin banyak lulusan pendidikan vokasi berminat menjadi wirausaha sekaligus mampu menyelesaikan permasalahan sosial melalui keilmuan, keterampilan, serta kompetensi yang didapat selama menempuh studi.

Berangkat dari permasalahan sekitar

Satu dari sekian contoh sociopreneurship adalah Digital Desa, platform yang membantu desa melakukan transformasi digital.

Dibangun sejak 2019, saat ini Digital Desa memiliki pengguna aktif sebanyak 429 desa terdaftar, 78 kabupaten, dan 6.598 pengguna aplikasi. Hampir semua pendiri Digital Desa memang berasal dari desa.

Permasalahan-permasalahan di desa mereka dapat bukan dari studi kasus yang dilakukan pihak lain, melainkan berdasarkan pengalaman anggota tim dalam kesehariannya, terutama dalam mendapatkan akses pelayanan publik.

Baca juga: Belajar dari Keberhasilan Swiss Membangun Pendidikan Vokasi

 

Digital Desa melihat digitalisasi adalah cara yang paling efisien dan sangat mudah diakses oleh masyarakat desa.

“Digides hari ini berkutat di digitalisasi desa karena potensi yang ada adalah hampir 100 juta penduduk di desa punya literasi digital yang kurang, pelayanan publik banyak yang harus dibenahi,” ujar CEO Digital Desa Sidik Permana.

Sidik menuturkan desa memiliki permasalahan dalam mengakses internet. Berdasarkan pengalamannya terjun ke desa, Sidik sering melihat warga desa harus mengakses internet di daerah-daerah yang rawan seperti jurang.

Warga di desa, walaupun tidak ada internet, tapi punya smartphone. Kita harus bantu perbaiki konten dan akses, desa akan mengeluarkan potensi-potensi yang sebelumnya tidak ada,” tutur Sidik.

Tidak sekadar mencari untung

Dalam webinar juga mengemuka, kewirausahaan tidak sekadar mencari untung, tapi bisa menjawab permasalahan di masyarakat.

Putri Agustina, Co-Founder IDVolunteering menyampaikan, untuk menemukan ide di bidang siciopreneurship, maka lulusan vokasi harus memiliki empati terhadap masyarakat dan mewujudkan empatinya.

“Kita masuk ke masyarakat. Dari situ kita bisa dapat ide untuk membuat usaha sosial,” kata Putri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com