Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2021, 15:04 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim meminta pemerintah daerah (Pemda) Sumatera Utara (Sumut) untuk memprioritaskan akselerasi vaksinasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK).

Hal itu dilakukan demi mendorong pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Sumut dan memfasilitasi lebih banyak lagi guru Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Baca juga: Guru Besar Unair: Orang Hidup Miskin Bukan karena Malas Kerja

Memulai kunjungan kerjanya di Sumut, Mendikbud Ristek beraudiensi dengan pimpinan daerah se-Sumut yang dipimpin oleh Gubernur Edy Rahmayadi.

Menteri Nadiem mengapresiasi capaian 47 persen sekolah di Sumut yang telah melaksanakan PTM terbatas.

"Ini saya apresiasi, dan layak menjadi contoh daerah lain. Banyak daerah yang belum mencapai angka itu. Tapi tentunya masih dapat ditingkatkan, terutama jenjang PAUD dan SD," kata Nadiem melansir laman Kemendikbud Ristek, Selasa (26/10/2021).

Untuk itu, dia meminta agar akselerasi vaksinasi PTK diprioritaskan, agar dampak kehilangan kemampuan belajar atau learning loss pada anak tidak semakin besar.

"Prioritas pertama, seperti arahan Pak Presiden, segera untuk mengakselerasi vaksinasi, menjaga protokol kesehatan, dan sekolah sudah harus tatap muka secara terbatas," ujar dia

Walikota Medan, Bobby Nasution menyampaikan, jumlah anak yang telah menerima vaksinasi hingga saat ini telah mencapai 105.651 orang atau sekitar 80 persen.

Target vaksinasi bagi anak usia 12 tahun ke atas per hari adalah 5.000 orang, dengan siswa jenjang SMP kelas 2 dan 3 sebagai sasaran utama.

Baca juga: Mendikbud Ristek: PTM Terbatas Mampu Menjaga Kesehatan Jiwa Anak

Selain itu, dalam pertemuan tersebut Gubernur Edy Rahmayadi dan Menteri Nadiem mengajak Bupati dan Wali Kota untuk memberikan pandangan tentang berbagai program Merdeka Belajar dan program prioritas lainnya.

Salah satu hal yang disambut positif dalam diskusi adalah kesempatan guru honorer untuk lolos dalam seleksi ASN PPPK.

Tahun ini merupakan tahun pertama pemerintah membuka satu juta formasi guru ASN PPPK.

Menteri Nadiem menyampaikan, tes seleksi memang sudah menjadi keharusan dalam proses pengangkatan guru ASN PPPK.

Kementerian pun telah memberikan beberapa kali afirmasi untuk memperbesar peluang lolos para guru.

Di sisi lain, Nadiem memohon agar pemda dapat memfasilitasi pelatihan atau bimbingan bagi guru.

"Jika bapak ibu ingin lebih banyak guru yang lolos, berikanlah mereka bimbingan. Sumber-sumber belajar sudah kami sediakan gratis. Pemda bisa fokus pada dua hal, formasinya dibuka, dilengkapi, lalu diberikan fasilitasi pelatihan dengan mendatangkan pakar,” tutur Nadiem.

Baca juga: Nadiem Makarim: Santri Masa Depan Indonesia

Nadiem Makarim berpesan, agar pemda tidak perlu khawatir pemerintah pusat tidak akan membayar gaji para guru. Anggaran gaji guru ASN PPPK sudah disiapkan oleh pemerintah pusat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com