Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jati Diri UGM sebagai Universitas Pancasila Kembali Diingatkan

Kompas.com - 18/10/2021, 08:18 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali diingatkan sebagai universitas Pancasila oleh dua guru besarnya.

Hal itu disampaikan dalam webinar ‘Pemikiran Bulaksumur Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada’ dengan topik ‘Jati Diri UGM Sebagai Universitas Pancasila’ pada Sabtu, (16/10/2021).

Adapun guru besar itu ialah Prof. Kaelan dan Prof. Sofian Effendi. UGM diingatkan sebagai universitas yang bertugas mempertahankan keteguhan Pancasila di Indonesia.

Baca juga: Dokter RSA UGM: Ini 4 Kriteria Orang Punya Jiwa Sehat

Menurut Guru Besar bidang Filsafat, Prof. Kaelan, UUD 1945 sudah tidak lagi berdasar Pancasila semenjak terjadinya amandemen UUD 1945 tahun 2002 lalu.

Pemberlakuan UUD 1945 hasil amandemen tahun 2002 dapat dianggap sebagai pembubaran negara proklamasi 17 Agustus 1945.

"Jumlah pasal yang diamandemen hampir 95 persen," ujar Prof. Kaelan seperti dikutip dari laman UGM.

Dikatakan, UUD 1945 hasil amandemen tahun 2002 tidak lagi berdasarkan nilai-nilai nasionalisme, kerakyatan, Pancasila, dan lain sebagainya, tetapi sudah berlandaskan liberalisme dan kapitalisme.

Sementara Guru Besar bidang Ilmu Administrasi Negara, Prof. Sofian Effendi, mengatakan dalam rapat Senat UGM pada tahun 1959, di depan Bung Karno, Presiden Pertama RI, Senat UGM menyatakan bahwa UGM merupakan sebuah “Universitas Pancasila”.

Hal ini kemudian diartikan bahwa UGM telah berjanji untuk menjaga keutuhan Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia.

Jati diri UGM sebagai “Universitas Pancasila” tersebut kemudian tercantum dalam pasal 8 Statuta UGM atau peraturan dasar pengelolaan UGM.

Untuk itu, Prof. Sofian mengimbau segenap civitas akademik UGM untuk dapat meluruskan perubahan yang disebabkan oleh amandemen UUD tahun 2002.

Kerja-kerja praktis yang dapat dilakukan antara lain seperti melakukan pengawasan kepada berbagai undang-undang atau peraturan turunan, apakah terbentuk berlandaskan nilai-nilai Pancasila atau tidak.

Kemudian juga melakukan evaluasi kepada berbagai program pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, dan usaha-usaha lainnya.

Baca juga: UGM Jadi Universitas Terbaik di Indonesia Versi Mosiur 2021

"Tugas kita ke depan atau tugas UGM adalah bagaimana kita mempertahankan dan mengembalikan jiwa Pancasila itu setelah dilakukannya amandemen UUD tahun 2002," ungkapnya.

"Kita harus meluruskan perubahan ini yang menghilangkan semua langkah-langkah yang bertujuan menghilangkan jejak-jejak Pancasila (dalam UUD)," jelas Prof. Effendi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com