Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Ini Gelang Pendeteksi Tsunami Buatan Tim Telkom University

Kompas.com - 19/09/2021, 20:38 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Tsunami termasuk menjadi ancaman paling menakutkan bagi masyarakat Indonesia. Dampaknya sendiri, selalu fatal dan menimbulkan kerugian besar bagi banyak orang.

Upaya menanggulangi, bahkan membuat pendeteksi tsunami sudah banyak dilakukan beberapa pihak. Termasuk skema mitigasi bencana agar tidak berdampak luas.

Namun, inovasi pendeteksi tsunami yang terbaru dilakukan Tim mahasiswa dan dosen Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro dari Telkom University

Mereka membuat gelang pendeteksi dini tsunami yang menggunakan teknologi Long Range (LoRa) bernama Gelora.

Baca juga: 6 Tsunami Paling Mematikan Sepanjang Sejarah, Dua Kali di Indonesia

Yasyfa Rifani Putri selaku ketua tim menjelaskan bahwa konsep alat ini memanfaatkan teknologi LoRa. LoRa di Indonesia sendiri memanfaatkan gelombang frekuensi di antara 921-923 MHz (regulasi AS923-2).

“Kami membuat alat pendeteksi tsunami versi kami sendiri dengan menggunakan sensor ultrasonik dalam mengukur jarak penyurutan permukaan air. Hasil ukur tersebut lalu dikirim menuju gateway menggunakan teknologi LoRa," Jelasnya.

Gateway selanjutnya meneruskan data ke server untuk keperluan monitoring. Saat permukaan air surut (menandakan tsunami), server akan mengirimkan data berupa notifikasi menuju gelang menggunakan LoRa.

Gelang juga akan memberi notifikasi berupa teks dan suara kepada pengguna ketika ada tanda tsunami (permukaan surut).

Yasyfa mengatakan, ia membuat gelang ini bersama Muhamad Ridwansyah, Nur Rizki Rahmatulloh, Reyhan Fajar Nasution dan dibimbing oleh dosen Harfan Hian Ryanu membuat gelang yang mampu mendeteksi tsunami dan menggantikan alat pendeteksi tsunami yang telah ada yaitu Buoy.

Ia juga mengatakan latar belakang dibuatnya gelang ini karena Indonesia terletak di wilayah yang memungkinkan terjadinya tsunami. Kemudian, Indonesia juga memiliki destinasi wisata bahari yang cukup baik dan menarik banyak wisatawan asing dan dalam negeri.

Baca juga: Ramalan Gempa dan Tsunami di Jawa Timur, Pakar ITS: Siaga sejak Dini

Sehingga dengan adanya gelang ini akan bermanfaat untuk menambah nilai keamanan serta keselamatan bagi turis dan masyarakat sekitar jika seandainya terjadi tsunami. Gelang ini dapat menambah waktu untuk evakuasi sebelum terjadinya tsunami bagi para penduduk.

Bisa lacak korban dan sensor detak jantung

Tidak hanya itu, gelang ini juga bekerja pasca kejadian tsunami untuk membantu tim SAR menemukan korban yang hilang sehingga dapat menghemat waktu karena gelang ini dilengkapi dengan sistem GPS yang dapat melacak posisi korban.

"Jadi latar belakangnya sendiri karena early warning system untuk tsunami di Indonesia sendiri itu cukup buruk, bahkan Buoy-nya juga sudah tidak berfungsi, hilang atau rusak. Selain itu susah untuk lacak korban yang hilang pasca bencana. Alat ini diharapkan dapat menambah waktu untuk evakuasi ke tempat aman yang semula menurut BMKG hanya 15-20 menit," tambahnya.

Gelang ini juga dilengkapi dengan sensor detak jantung yang berguna bagi korban untuk mendapatkan pertolongan yang sesuai setelah ditemukan.

Gelang ini diharapkan dapat meminimalisasi angka kematian pada bencana tsunami sesuai latar belakang dibuatnya gelang ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com