Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Undip: PPKM Turun, Masyarakat Jangan Lengah Covid-19

Kompas.com - 07/09/2021, 17:33 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

Masyarakat selalu diminta menerapkan 3 M, juga harus mulai memahami teknis yang terkait. Seperti jenis masker yang dipakai dan kemampuan proteksinya.

"Manusia di Indonesia senangnya kumpul-kumpul, akibatnya sekarang sudah mulai ramai lagi. Maka, kita harus mencari solusi tetap beraktivitas dan menjalankan roda perekonomian namun mata rantai bisa dicegah," harap dia.

Kumpul-kumpul berisiko penularan Covid-19

Sementara itu epidemiolog Undip yang lain Bagoes Widjanarko menambahkan, konsep dasar penanganan Covid-19 sama dengan penyakit menular lainnya.

Baca juga: Yuk Simak Serba-serbi Kuliah Kedokteran Versi Elisa Jonathan

Namun Covid-19 adalah salah satu penyakit yang risiko penularannya terjadi karena adanya pola sosial yang dilakukan antarmanusia. Misalnya acara pertemuan dan kegiatan kumpul-kumpul.

"Resiko lebih tinggi jika terjadi interaksi. Maka pemerintah sebagai regulator harus membuat regulasi. Kita tetap harus menerapkan 3 M, dilakukan sampai kapanpun sampai dinyatakan tidak pandemi lagi," imbuh Bagoes Widjanarko.

3 M harus tetap dilakukan

Bagoes mengakui, konsep 3 M merupakan cara yang ampuh dalam menghadapi pandemi Covid-19. Selain itu upaya vaksinasi terus dilakukan untuk membentuk herd immunity.

Pemerintah tetap harus mengedukasi masyarakat, bagaimana melakukan proteksi melalui masker untuk mencegah percikan dari virus yang agar tidak mencapai saluran pernafasan.

"Kita juga bisa melakukan tindakan sosial namun dengan protokol kesehatan yang ketat, dan manusia harus bisa menyesuaikan diri," tegas Bagoes.

Baca juga: Mahasiswa Unnes Bikin Aplikasi Unik Bantu Pedagang Pasar dan IRT

Menurut dia, jika nantinya sudah tidak terjadi penularan, 3 M tetap harus dilakukan sehingga menjadi kebiasaan yang berlanjut.

Mengingat saat ini virus Covid-19 makin banyak varian akibat mutasi.

"Yang perlu diwaspadai, jika terjadi kelonggaran, adalah kemudian munculnya lagi penyebaran Covid-19," tutup Bagoes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com