Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Kerusakan Paru-paru, 5 Mahasiswa Unair Ciptakan Filter Rokok

Kompas.com - 12/08/2021, 11:52 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Lima mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) memodifikasi filter rokok. Hal itu demi meredam banyaknya kasus kematian akibat asap rokok.

Mereka adalah Muhammad Fahroji, Muhamad Faqih, Widyah Puspitasari, Izza Nur Ilmiyah dari Fakultas Sains dan Teknologi 2018 dan Kamailiyah Ulfah dari Fakultas Kedokteran Hewan 2017.

Baca juga: Lima Mahasiswa Unair Ciptakan Jeli Penyembuh Diare untuk Anak-anak

Inovasi filter rokok ini diberi nama Nano Enzyme-Carbon Filter untuk mengurangi dampak buruk dari asap rokok.

Pada dasarnya tim yang lolos dalam tahap pendanaan dari Kemendikbud Ristek menyadari, banyak masyarakat yang tidak terpengaruh oleh kampanye dan dampak nyata mengenai bahaya rokok yang juga menjadi penyebab kematian di Indonesia.

"Jadi ini merupakan salah satu bentuk usaha kami sebagai peneliti muda, untuk mengurangi risiko penyakit yang ditimbulkan akibat rokok," ujar Muhammad Fahroji selaku Ketua Tim, melansir laman Unair, Kamis (12/8/2021).

Umumnya, kata dia, filter bawaan pada rokok terbuat dari Selulosa Asetat yang dipercaya dapat menyaring zat seperti Tar dan Nikotin.

Dengan komposisi berbeda, filter rokok besutan lima mahasiswa yang tergabung dalam Tim PKM RE (Riset Eksakta) Unair itu diharapkan dapat bekerja secara lebih baik.

"Pada dasarnya modifikasi yang kami lakukan bertujuan untuk memaksimalkan fungsi dari filter rokok, sehingga produk yang dihasilkan secara fungsional memiliki efektifitas yang lebih baik khususnya dalam mengurangi efek berbahaya bagi tubuh," ungkap dia.

Baca juga: Pakar Unpad Ungkap Efek Buruk Rokok bagi Kesehatan Gigi dan Mulut

Keistimewaan filter modifikasi ini terdapat pada penambahan beberapa senyawa, yaitu Graphene Oxide (GO), Activated Carbon (AC), dan Cooper Tannic Acid Nanozyme (Cu-Tannic Acid) yang telah diteliti memiliki kemampuan untuk menyerap zat-zat berbahaya dalam asap rokok.

Ketiga senyawa itu, dikombinasikan secara khusus dalam menyaring senyawa berbahaya pada rokok, yakni radikal bebas, senyawa karbonil, dan partikel mikro dalam rokok.

"Hal tersebut merupakan hal baru yang kami tawarkan dibandingkan filter komersial yang beredar di pasaran,” paparnya.

Setelah melakukan kajian literatur, uji in silico, uji etik dan pemesanan alat, kini tim sedang fokus dalam pengerjaan artikel dan izin karakterisasi lanjutan untuk senyawa yang diuji.

Tim PKM yang dibimbing oleh Mochamad Zakki Fahmi, dosen Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga juga menggagas ide ini dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Peduli Kanker Paru.

Dia berharap, ke depannya penelitian ini nantinya dapat disebarluaskan, agar dampak baiknya bisa dirasakan masyarakat.

Baca juga: Pakar UGM: Ini Pentingnya Vaksin Covid-19 bagi Anak-anak

"Harapannya agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi jutaan perokok di Indonesia, agar berkurangnya risiko terkena penyakit akut akibat rokok," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com