Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2021, 17:16 WIB

KOMPAS.com - Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Bagus Hary Prakoso mengatakan anak-anak Indonesia tidak akan berdaya saing bila di sekolah tidak dilatih kecakapan hidup abad 21.

“Kecakapan hidup abad 21 ini misalnya membuat perbandingan, membuat penilaian data, berpikir kritis, membuat kesimpulan, memecahkan masalah dan menerapkan pengetahuan mereka pada konteks kehidupan nyata serta pada situasi yang masih asing," paparnya seperti dirangkum dari laman Kemendikbud Ristek, Sabtu (31/7/2021).

Bagus mengatakan, kecakapan hidup tersebut bisa diajarkan pada anak-anak kelas dasar sebagai bibit masa depan melalui metode pembelajaran Project Based Learning (PBL).

Baca juga: Mahasiswa, Ketahui Profesi Paling Bersinar 5 Tahun ke Depan

Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim juga menegaskan, sistem pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning mesti digalakkan.

Hal ini agar kolaborasi antar pelajar terus terbangun melalui proyek pembelajaran tersebut.

Manfaat metode pembelajaran PBL

Bagus menjelaskan, metode PBL ini banyak memiliki keunggulan, di antaranya:

  • Siswa mampu meningkatkan, mendorong serta menciptakan motivasi belajar siswa (motivation)
  • Siswa lebih aktif memecahkan masalah (Problem Solving)
  • Terciptanya kolaborasi antar siswa (Collaboration)
  • Terasahnya keterampilan komunikasi (Communication)
  • Terasahnya keterampilan dalam mengelola sumber daya (Creativity)
  • Adanya pengalaman pembelajaran mengorganisasikan proyek (Creativity)

“Selain itu juga mampu menciptakan pengalaman belajar yang kompleks dan sesuai dunia nyata (HOTS). Belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata (HOTS) dan menciptakan suasana belajar serta proses pembelajaran yang menyenangkan (Fun),” imbuhnya.

Baca juga: 10 Perguruan Tinggi Tertua di Indonesia, Ada Kampus Kamu?

Langkah-langkah dalam mengimplementasikan Project Based Learning ini, ujar Bagus, pertama-tama menentukan proyek.

Lalu, merancang langkah-langkah penyelesaian, penyusunan jadwal pelaksanaan proyek, penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan pemantauan, kemudian penyusunan laporan dan presentasi atau publikasi hasil. Dan yang terakhir adalah melakukan evaluasi proses dan hasil proyek.

Untuk mengimplementasikan metode PBL, lanjut Bagus, sekolah juga perlu menyiapkan diri. Di antaranya melakukan pengembangan budaya menulis (scientific writing), mengembangkan creative dan critical thinking, dan mengembangkan lingkungan sekolah yang literatif.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+