Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Lulusan SMK Buka Bisnis Kuliner Beromzet Rp 150 Juta Per Bulan

Kompas.com - 29/07/2021, 11:18 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Fokus dunia pendidikan saat ini adalah memberikan keterampilan kerja bagi generasi muda. Seperti lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dibekali kompetensi untuk menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan berdaya saing global.

Ini dibuktikan oleh Taufiq Hidayat. Alumnus SMKN 3 Bandung, Jawa Barat, ini berhasil membuka lapangan pekerjaan dan menjawab tantangan zaman melalui usaha kuliner Bandung Cheesecuit.

Dirangkum dari laman Vokasi Kemndikbud Ristek, Kamis (29/7/2021), Taufik mendirikan usaha tersebut karena ingin membuat lapangan pekerjaan untuk diri sendiri dan orang lain.

“Saya mendirikan usaha ini karena ingin membuat lapangan pekerjaan untuk diri sendiri dan orang lain. Alhamdulillah, sekarang sudah memiliki dua cabang, hingga total ada tiga outlet,” tutur Taufiq.

Baca juga: Cerita Siswa SMK Anak Tukang Las yang Dapat Beasiswa Penuh Kuliah S1

Taufiq mengembangkan bisnisnya di bidang kuliner sejak tahun 2017 dengan visi menjadi toko dessert olahan keju nomor satu di Bandung.

Taufiq membuat inovasi menu dessert olahan keju yang berbeda, menarik, dan digemari oleh banyak orang. Tidak hanya itu, dengan telaten Taufiq juga berupaya untuk melakukan branding dengan ciri khas olahan keju untuk menjadi salah satu strategi komunikasinya kepada pelanggan.

Upaya yang dilakukan Taufiq tersebut pun berbuah manis. Hingga kini Bandung Cheesecuit sudah memiliki dua cabang toko di wilayah Bandung, yakni di Central Kitchen dan Jalan Lodaya, Bandung.

Omzet capai Rp 150 juta per bulan

Lahirnya usaha kuliner Taufik sejalan dengan bidang keahlian yang dipelajari Taufiq saat menempuh pendidikan di sekolah, yaitu program keahlian multimedia.

Bermula dari membuat inovasi produk makanan yang dianalisis melalui internet, Taufiq pun mulai membuat foto produk yang menarik hingga strategi pemasaran melalui berbagai platform digital.

Baca juga: Cerita Siswi SMK Ranking Ke-33 di Kelas yang Lolos Masuk UI

“Meskipun usaha yang saya geluti di bidang kuliner, tapi tolak ukur lahirnya usaha ini dilatarbelakangi dari ilmu multimedia yang saya pelajari di SMK. Seperti awal mula membuat inovasi produk makanan yang dianalisis lewat internet, kemudian membuat foto produk yang menarik, membuat logo dan kemasan yang menarik, membuat flyer, memasarkan produk secara digital, mengolah produk organik menjadi konsumsi digital yang menarik, dan tentunya masih banyak lagi ilmu multimedia yang pasti akan terus kita pakai dalam mengelola usaha ini,” jelas Taufiq.

Agar bisnisnya semakin maju, Taufiq juga melakukan berbagai upaya perencanaan yang matang, seperti menganalisis target pasar, mencari inovasi produk, membuat resep original, memperkenalkan produk, berjualan secara daring, membuka toko offline, serta rutin memasang iklan di media sosial.

Taufiq mengatakan dalam menggeluti sebuah bisnis haruslah terus berikhtiar.

“Jangan kejar hidup enak, tapi lupa mati tenang. Maksudnya dalam menggeluti apapun, termasuk menjalankan usaha, kita harus mencontoh Nabi Muhammad SAW, yaitu berikhtiar, menyayangi dan menghormati orang tua, rajin menunaikan zakat, senang bersedekah, serta menjauhi riba agar segala jalan dipermudah,” ujarnya.

Baca juga: BCA Buka Kuliah Gratis Bisnis Perbankan 2022 bagi Lulusan SMA-SMK

Usaha yang dilakukan taufik pun membuahkan hasil, kegigihannya membangun bisnis membuatnya sempat meraih omzet hingga Rp 150 juta per bulan untuk satu cabang outlet.

“Omzet tertinggi yang pernah dicapai kurang lebih Rp 150 juta per bulan dari 1 cabang outlet. Biasanya bisa dicapai sebelum dan sesudah Lebaran Idul Fitri,” lanjut Taufiq.

Dalam perjalanannya, tentu Taufiq pernah menemukan kerikil-kerikil yang menjadi hambatannya, seperti bagaimana bisa mempertahankan dan memperkuat branding saat banyak bermunculan produk pesaing.

Bahkan, Taufiq juga pernah menjalankan usaha di bidang fotografi wedding service yang digelutinya sambil kuliah.

Belajar dari pengalaman tersebut, Taufiq pun mampu mengatasi apa yang menjadi hambatan dalam mengembangkan bisnisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com