Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Universiti Putra Malaysia: Antioksidan Lebih Baik dari Suplemen

Kompas.com - 28/07/2021, 21:32 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Antioksidan adalah istilah yang sangat umum dalam ilmu pangan. Zat dengan sejuta manfaat tersebut dipercaya mampu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas.

Manfaat tersebut bisa diperoleh dengan mengonsumsi makanan sehat yang mengandung antioksidan.

Baca juga: 20 Universitas Terbaik di Indonesia Versi Webometrics Rank 2021

Meksi saat ini banyak beredar suplemen antioksidan yang mudah didapat, tapi buah-buahan dan sayur merupakan sumber utama antioksidan yang paling baik.

"Efek yang didapatkan tetap lebih baik jika mengonsumsi sayur dan buah daripada supelemen," kata Pakar Nutrisi Universiti Putra Malaysia, Prof. Loh Su Peng melansir laman Unair, Rabu (28/7/2021).

Dia mengaku, ketika berbicara tentang antioksidan memang tidak terlepas dari sayur dan buah.

Menurut Su Peng, kebutuhan antioksidan tubuh dapat dipenuhi dari makanan yang mengandung antioksidan alami.

Dia menyebut, asupan vitamin C serta plasma konsentrasi vitamin C dari sayur dan buah berkorelasi terbalik dengan risiko semua penyebab kematian.

Seperti penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan demensia.

Kebiasaan mengatur konsumsi makanan antioksidan tinggi juga memberikan banyak kelebihan.

Di antaranya, kontrol glikemik yang lebih baik, peradangan yang lebih rendah, serta stres oksidatif yang lebih sedikit.

Baca juga: ITS Posisi 3 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi Webometrics 2021

Meski demikian, bilang dia, jika diperhatikan, jumlah antioksidan yang kita konsumsi di zaman yang serba modern saat ini jauh lebih sedikit.

Sebab, untuk dikonsumsi, makanan melalui proses yang terlalu panjang.

"Makanan sangat sering dicuci, lalu melewati banyak proses pembersihan lagi dan pemasakan. Bisa dibandigkan jumlah antioksidan yang tersisa sangat jauh jika dibandingkan dengan zaman dulu," urai Su Peng.

Lanjut dia menyatakan, efek kesehatan antioksidan tergantung pada bioavailabilitas sistemiknya.

Di sisi lain, banyak antioksidan umumnya kurang efektif dalam menggabungkan Reactive Oxygen Species (ROS) dibandingkan dengan sistem enzim antioksidan dan sitoprotektif.

"Inilah mengapa antioksidan yang didapat dari suplemen kadang tidak menunjukkan efek yang kita harapkan," tutur dia.

Sementara itu, saat ini banyak suplemen yang dipromosikan mengandung antioksidan untuk tujuan pemasaran.

Meksi nyatanya beberapa di antaranya memang terbukti meningkatkan kesehatan.

Baca juga: UI Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi Webometrics Rank 2021

"Memenuhi antioksidan tubuh memberi manfaat kesehatan yang banyak. Namun konsumsi antioksidan perlu kewaspadaan. Banyak penelitian menunjukkan, konsumsi antioksidan dengan dosis tinggi, dapat menyebabkan toksisitas karena aktivitas pro-oksidatif," tukas dia.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com