Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/07/2021, 11:40 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masih berusia 14 tahun, David Purnomo berhasil lolos dan diterima menjadi mahasiswa di University of Washington. Tentu prestasi ini diperoleh dengan kerja keras dan konsistensi dalam belajar.

Prestasi ini tentunya juga membanggakan keluarganya karena David berhasil lolos seleksi mengalahkan pelajar lain yang ikut dalam program Early Entrance Program oleh University of Washington.

Early Entrance Program to College ini merupakan program yang mana pelajar kelas 10 tidak perlu melanjutkan ke kelas 11 dan 12 tapi bisa langsung ke jenjang perguruan tinggi.

David mengatakan, banyak sekali pelajar yang berminat ikut program ini karena merasa sudah siap masuk perkuliahan tanpa harus menyelesaikan jenjang SMA atau high school.

Baca juga: Perusahaan Farmasi Ini Buka Lowongan Kerja Lulusan S1, Yuk Daftar

Saat mendaftar program ini, David harus melalui proses yang sangat panjang dan tidak mudah. Banyak esai dan berkas-berkas yang harus dilakukan dan dilengkapi David.

Setelah melengkapi semua syarat dan berkas, David juga harus mengikuti seleksi wawancara untuk melihat tingkat kematangan pelajar yang mendaftar program ini.

Namun jumlah peserta yang lolos Early Entrance Program di University of Washington juga dibatasi. Early Entrance Program hanya mengambil 35 pelajar karena hanya ingin menerima pelajar yang benar-benar berkompeten.

David sendiri merupakan siswa keturunan Indonesia yang kini tinggal di Seattle, Amerika Serikat bersama orangtuanya. Kedua orangtuanya asli Surabaya namun sudah lama menetap di Amerika Serikat. Meski lahir dan besar di Amerika Serikat, dia suka dengan kuliner Indonesia seperti soto ayam, rendang dan rawon.

Baca juga: Ribuan Peserta Ikuti Seleksi Mandiri Unnes, Ini 10 Prodi Favoritnya

September 2021 mendatang David resmi menjadi mahasiswa di University of Washington. Namun sejak musim panas tahun lalu, David sudah mengambil college credit atau SKS. 

Kali ini David membagikan beberapa tips belajar hingga bisa meraih prestasi seperti saat ini. Yuk simak bersama ulasan berikut ini.

1. Disiplin mengatur waktu

David mengaku rutin berlatih badminton pukul 06.00-09.00 waktu setempat seteleh itu sekolah, belajar dan lain-lain. Baru kemudian pukul 18.00-21.00 ke lapangan lagi. Bahkan dia juga bergabung di suatu klub untuk terus mengasah kemampuannya bermain badminton.

Meski aktif berolahraga namun David juga punya kewajiban lain untuk belajar sekitar 7 jam tiap harinya. Baik itu mendengarkan materi dari guru di kelas, belajar mandiri dan mengerjakan pekerjaan rumah dan tugas.

"Waktu yang lain, saya gunakan untuk santai dengan teman, membaca dan sedikit bermain game. Harus seimbang supaya tidak stres," terang David kepada Kompas.com, Sabtu (24/7/2021).

Baca juga: Unik, Mahasiswa Unair Ciptakan Masker Antivirus dari Limbah Udang

2. Fokus

Hal lain yang sangat berpengaruh sehingga David meraih prestasi ini adalah selalu fokus. Menurut David, saat mengikuti badminton, belajar atau bermain, dia harus fokus.

Sehingga kalau di lapangan badminton pikirannya harus berlatih dengan baik. Tidak memikirkan tugas sekolah yang belum selesai. Demikian halnya saat belajar, pikirannya harus fokus belajar, tidak memikirkan aktivitas lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com