KOMPAS.com - Dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ternyata masih ada 33 persen warga Indonesia tidak yakin dan menolak vaksin Covid-19.
Fakta ini, diutarakan langsung oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi saat mengisi webinar Universitas Padjadjaran (Unpad).
Ia menyebut angka persentase masyarakat Indonesia yang meyakini bahwa Covid-19 dapat dicegah melalui vaksin sebesar 67 persen. Sebanyak 33 persen lainnya masih belum yakin bahkan menolak vaksin sebagai upaya pencegahan Covid-19.
Nadia menjelaskan, angka persentase tersebut diperoleh dari hasil survei yang dilakukan Balitbangkes Kemenkes RI, April – Mei 2021.
Baca juga: Peneliti IPB: Jahe, Kunyit, dan Temulawak Bisa Obati 30 Jenis Penyakit
Dari hasil survei tersebut, hampir 99 persen responden sudah mengetahui informasi perihal vaksinasi Covid-19. Namun, sekitar 7,6 persen responden masih menolak vaksin.
Jika ditentukan dari tingkat pendidikan, persentase penolak vaksinasi terbanyak berasal dari responden dengan tingkat pendidikan tinggi.
Yaitu kelompok D-4 dan S-1 ke atas. Angka persentasenya sebesar 18,6 persen, lebih besar dari kelompok dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah.
“Ini apakah karena terlalu banyak baca hoaks sehingga menambah ketidakyakinan akan vaksin atau bagaimana,” papar Nadia dilansir dari laman resmi Unpad.
Meski angka persentase yang meragukan vaksinasi masih tinggi, pemerintah terus berupaya mempercepat program vaksinasi Covid-19.
Pemerintah sendiri telah menargetkan 2-3 juta vaksinasi per hari sekalipun saat ini terkendala oleh kebijakan PPKM Darurat akibat eskalasi Covid-19.
Baca juga: Beasiswa Unggulan 2021 Kemendikbud untuk Mahasiswa S1-S3: Manfaat dan Cara Daftar
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.