Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti IPB: Jahe, Kunyit, dan Temulawak Bisa Obati 30 Jenis Penyakit

Kompas.com - 05/07/2021, 09:26 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Kaya akan keanekaragaman hayati, Indonesia memiliki cukup bayak tanaman obat yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan tubuh.

Tanaman obat sebagai bahan baku jamu dan suplemen herbal misalnya, memiliki berbagai khasiat yang salah satunya sebagai agen antiinflamasi atau antiperadangan.

Hanya saja, Dosen IPB University dari Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Wisnu Ananta Kusuma mengatakan belum banyak riset yang mutakhir untuk menjelajahi lebih lanjut tanaman antiinflamasi tersebut.

Untuk itu, Wisnu membuat Aplikasi Ijah IPB University (Indonesia Jamu Herbs) untuk memberikan banyak informasi terkait tanaman antiinflamasi yang ada di Indonesia. Pasalnya, hanya sedikit jenis tanaman antiinflamasi yang terdata.

Baca juga: Peneliti IPB: Tanaman Herbal Ini Berkhasiat Redakan Asam Urat

Dalam aplikasi Ijah IPB University, ada 139 tanaman yang potensial sebagai obat herbal antiinflamasi, seperti kelompok tanaman Zingiberaceae serta tanaman tahunan khas seperti kemuning.

Berdasarkan data dari Ijah IPB University, jenis Zingiberaceae seperti jahe, temulawak dan kunyit, berkhasiat untuk mengobati lebih dari 30 penyakit.

Dirangkum dari Biofarmaka IPB, pada bagian rimpangnya, dijelaskan kunyit mampu mengobati diabetes mellitus, tifus, usus buntu, disentri, sakit keputihan, haid tidak lancar, perut mulas saat datang bulan, dan memperlancar ASI.

Manfaat kunyit juga mampu mengobati penyakit cangkrang, amandel, dan morbili (penyakit anak menular yang lazimnya ditandai dengan gejala ringan dan ruam serupa campak).

Sementara jahe merah berkhasiat untuk meredakan nyeri dan linu, menguatkan kekebalan tubuh, memperkuat daya tahan sperma, mencegah proses penuaan dini, mencegah dan mengobati masuk angin, mengobati pusing dan amandel dan masih banyak khasiat lainnya.

Baca juga: Peneliti IPB Temukan Minuman Penurun Gula Darah Berbasis Rempah

Lalu, untuk temulawak penelitian menunjukkan bahwa komponen aktif utama yang terdapat dalam temulawak berpotensi sebagai antioksidan, antiinflamasi dan anti hiperkolesterolemia. Khasiat lain yang dimiliki temulawak ialah antibakteri.

“Kita harus tahu bahwa jenis tanaman yang kita pakai (sebagai obat herbal) merupakan tanaman yang baik dari sisi genetiknya. Jadi ketika memilih, pilihlah dari varietas yang terbaik. Namun kita harus tahu sumber dari bahan yang dipakai,” jelas Dosen IPB University dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Sandra Arifin Aziz saat menjelaskan tentang aplikasi tersebut, seperti dikutip dari laman IPB, Senin (5/7/2021).

Untuk tanaman kemuning, berdasarkan data Ijah IPB University, memiliki enam zat aktif antiinflamasi. Bisa dipanen daun maupun bunganya. Keduanya berfungsi sebagai antiinflamasi umumnya dijual sebagai minyak atsiri.

Sementara itu, Dosen Departemen Anatomi, Fisiologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB University, Min Rahmawati mengatakan untuk mengatasi inflamasi, ada beberapa tanaman herbal lain yang bisa digunakan. Tanaman tersebut adalah pegagan, kencur, saga, meniran dan binahong.

Baca juga: Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah ala Ahli Tikus IPB

Dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB University, Maya Melati mengatakan adapun kelompok tanaman yang berkhasiat sebagai imunomodulator atau memodifikasi respons imun tubuh yakni tanaman yang memiliki bentuk rimpang, bentuk daun, bentuk batang, bentuk kulit kayu, bentuk buah, dan bentuk biji.

"Contohnya seperti jahe, kunyit, kencur, binahong, daun pegagan, buah jambu biji, dan jeruk nipis" tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com