Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Maimunah, Anak Buruh Tani dari Langkat Masuk UGM Tanpa Tes

Kompas.com - 29/06/2021, 13:42 WIB
Dian Ihsan

Penulis

Kegamangannya itu bukanlah tanpa sebab, karena dia berasal dari SMK yang menurutnya banyak orang sulit untuk tembus SNMPTN.

"Saat daftar SNMPT Undangan sama guru BK sempat disarankan untuk tidak pilih UGM. Katanya berat kalau dari SMK, sayang nilai udah bagus kalau tidak lulus kan sedih," tuturnya.

Namun, akhirnya dia tetap pada pendirianya. Hasilnya, dia pun dinyatakan lolos diterima di UGM. Capain itu bahkan menjadi tonggak sejarah baru bagi sekolahnya.

Baca juga: Pakar UGM: Dua Penyakit Ini Serang Hewan Kurban

Dia menjadi siswa pertama di sekolahnya yang berhasil diterima kuliah di UGM.

"Yang tembus SNMPTN di Jawa baru saya," ucap Mai.

Sosok pekerja keras

Perawakan Mai memang tergolong kecil, namun dia merupakan anak yang ulet dan pekerja keras.

Sudah setahun berjalan, dia mengambil kerja sembari sekolah secara daring.

Bukan hal yang mudah bagi dirinya untuk membagi waktu sekolah, bekerja, dan menyiapkan diri menghadapi ujian kelulusan sekolah dan masuk perguruan tinggi.

"Sampai sekarang masih kerja di Binjai, dari Senin sampai Sabtu jadi drafter di workshop/perusahaan alat-alat listrik," sebut dia.

Kegembiraan pastinya dirasakan oleh keluarga Mai.

Kedua orangtuanya bahagia karena impian putrinya semakin dekat dengan kenyataaan.

Baca juga: Tips Paten Tingkatkan Imun Tubuh Manusia ala Pakar UGM

Ingin anak bisa mengenyam pendidikan tinggi

Meski bukan dari keluarga berada mereka ingin anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.

Tidak seperti bapaknya yang hanya bisa sekolah sampai tingkat SD dan mamak sampai SMP.

"Bapak mamak senang sekali tau Mai diterima di UGM. Bahkan, mamak sudah mencicil belikan barang-barang seperti koper untuk persiapan kuliah di Jogja jauh-jauh hari sebelum pengumuman. Saya sempat gak enak, gimana kalau besok tidak diterima," kata Ponisih, ibu dari Mai.

Ponisih mengatakan, pada awalnya dia dan suami tidak setuju dengan keinginan putrinya untuk kuliah di luar kota bahkan di luar Pulau.

Mereka ingin Mai kuliah tak jauh dari tempat tinggalnya.

"Anak memang sejak SMP pengin bisa kuliah. Lalu, saya bilang jangan jauh-jauh Mamak gak ada duit, tapi Mai bilang bisa nanti ada beasiswa," terangnya.

Saat ini, Ponisih hanya bisa berdoa yang terbaik untuk putrinya.

Baca juga: Kisah Inspiratif, Anak Kuli Bangunan Lolos SNMPTN di FMIPA UGM

Dia berharap nantinya Mai bisa kuliah di UGM dengan lancar dan lulus tepat waktu serta bisa meraih apa yang menjadi cita-citanya.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com