Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unpad: 4 Kesalahan Ini Harus Diperbaiki dalam Penulisan Karya Ilmiah

Kompas.com - 26/05/2021, 15:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

Selain itu, kekeliruan dalam menggunakan tanda baca, kaidah penulisan huruf kapital, hingga pemilihan kata banyak dijumpai dalam karya ilmiah.

Sementara dari sisi logika berbahasa, kebanyakan karya ilmiah memiliki kelemahan di sisi tersebut. Padahal, logika kalimat itu penting tetapi banyak yang tidak mengindahkan.

Lina mencontohkan, salah satu logika berbahasa yang keliru adalah pemakaian konjungsi atau kata hubung dalam satu kalimat. Terkadang ada penulis yang menggunakan dua konjungsi atau lebih dalam satu kalimat.

Padahal, adanya dua konjungsi atau lebih dalam satu kalimat sudah jelas membuat logika kalimat menjadi tidak jelas. Hal menarik yang ditemui Lina adalah kesalahan berbahasa justru banyak ditemukan pada tesis dan disertasi. Ada banyak faktor yang memengaruhi. Salah satunya adalah kebiasaan berbahasa.

“Masih banyak yang dibesarkan tidak dengan logika berbahasa yang baik, dan itu tercermin dalam tulisan,” ujarnya.

Baca juga: BPJS Kesehatan Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S1

Pengutipan

Pengutipan menjadi hal penting yang mesti diperhatikan oleh penulis. Kesalahan dalam mengutip bisa berakibat fatal. Tuduhan plagiat bisa saja terjadi hanya karena kesalahan mengutip.

Berdasarkan buku Pedoman Penulisan Skripsi yang diterbitkan Fakultas Ilmu Budaya Unpad, ada sejumlah aturan pengutipan berdasarkan standar sitasi yang dikeluarkan organisasi APA (American Psychological Association), antara lain:

  1. Kutipan langsung yang berupa kata, frasa, klausa, atau kalimat (baik dalam bahasa aslinya, maupun terjemahannya), yang terdiri atas tidak lebih dari tiga baris, dapat dimasukkan ke dalam teks dengan jarak tetap diikuti dengan nama penulis, tahun, dan halaman;
  2. Kutipan langsung (bisa dalam bahasa aslinya atau terjemahannya), yang terdiri dari empat baris atau lebih, ditik terpisah dari teks dengan jarak satu spasi dan menjorok masuk lima ketukan dari margin kiri teks, diikuti nama penulis, tahun, dan halaman. (dibubuhi tanda kutip dua);
  3. Kutipan tidak langsung yang menggunakan gagasan atau pemikiran seorang penulis buku, artikel, dsb., walaupun disusun dengan menggunakan kata-kata sendiri, harus mencantumkan namanya (apabila perlu dapat pula dicantumkan judul karya tulisnya) dan tahun buku/artikel itu ditulis, sesuai dengan kebiasaan penulis pada tiap-tiap disiplin ilmu). (tidak dibubuhi tanda kutip, nama dan tahun);
  4. Kutipan dalam kutipan dilakukan dengan penanda pembubuhan tanda baca (“…’….’….”).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com