Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Tiktok Ini Soroti Kemampuan Literasi Digital Para Milenial

Kompas.com - 22/04/2021, 08:30 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jumlah pengguna internet Indonesia, jika dilihat dari survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada kuartal II 2020 saja mencapai 196,7 juta jiwa.

Ini, baru survei tahun 2020. Diperkirakan, tahu ini di mana kemajuan teknologi, aplikasi dan konten yang saat ini semakin beragam di dunia digital mau tidak mau mengerek angka pengguna internet semakin besar.

Namun dari hasil survei, ternyata sebagian besar pengguna didominasi dari generasi milenial. Sayangnya, tidak semua pengguna internet Indonesia melek literasi digital.

Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Ira Mirawati, menjelaskan, literasi digital dibutuhkan sebagai pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital.

Kemampuan ini diperlukan untuk mencari, menilai, menggunakan, serta memproduksi informasi.

Baca juga: Ini Dia, Sosok Dosen TikTok yang Menang di Ajang TikTok Awards 2020

“Kalian buat konten di Instagram, TikTok, update status, itu namanya memproduksi. Itu masuk ke literasi digital. Dan bagaimana kita bisa memanfaatkannya secara sehat, bijak, cermat, dan patuh hukum,” ujar Ira saat menjadi pembicara pada seminar daring “QuBisa Goes to Campus: Generasi Milenial Melek Literasi Digital”, Selasa (20/54/2021) yang dilansir dari situs resmi unpad.ac.id.

Ira menjelaskan, ada banyak elemen pada literasi digital yang wajib dimiliki generasi milenial.

Pertama yaitu aspek kultural. Pengguna wajib memahami ragam konteks dari setiap pengguna digital.

Elemen kedua adalah kognitif atau daya pikir dalam menilai konten. Pengguna mesti memproses informasi yang diterima. Elemen ketiga adalah konstruktif atau reka cipta dalam menghasilkan sesuatu.

Baca juga: Djarum Buka Beasiswa Mahasiswa D4-S1, Tunjangan Rp 1 Juta Per Bulan

Selanjutnya, jelas Ira, adalah komunikatif atau memahami kinerja jejaring dan komunikasi di dunia digital. Kelima adalah kepercayaan diri yang bertanggung jawab.

Sementara tiga elemen terakhir adalah kreatif atau melakukan hal baru dengan cara baru, kritis dalam menyikapi konten, serta bertanggung jawab secara sosial.

Dosen yang juga pemilik akun TikTok @buiramira ini menuturkan, saat ini karakteristik pengguna media sosial bisa diketahui dari media algoritmanya.

Melalui media algoritma ini, media sosial akan mengetahui bagaimana preferensi dari pengguna.

“Jadi kalau kita mau lingkungan media digital kita seperti apa, tentukan berperilaku kita di awal. Kalau teman-teman suka dengan kebaikan, maka akan terhubung dengan orang lain yang suka dengan kebaikan,” ujar Ira.

Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi Unpad Mohamad Fahmi, mengatakan, generasi milenial seharusnya punya kemampuan literasi digital lebih baik dari generasi sebelumnya.

"Sayangnya kemampuan ini belum sepenuhnya dikuasai generasi milenial, " Ujarnya.

Mengutip hasil survei The Inclusive Internet Index, posisi kemampuan literasi digital Indonesia masih berada pada peringkat ke-66 di dunia. Ini menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih belum optimal. 

Baca juga: Cerita Guru Jambi Manfaatkan TikTok sebagai Media Pembelajaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com