Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud: Saya Tanggung Jawab Koreksi Naskah Kamus Sejarah Indonesia

Kompas.com - 23/04/2021, 11:27 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim bersilaturahmi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (22/4/2021).

Nadiem diterima oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj beserta jajaran, serta turut hadir putri Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid.

Baca juga: Mendikbud Pastikan Seleksi CPNS dan PPPK Akan Transparan

Dia mengungkapkan maksud kedatangannya adalah untuk bersilaturahmi sekaligus meluruskan isu yang beredar mengenai tokoh pendiri NU dalam draf naskah Kamus Sejarah Indonesia yang beredar di masyarakat.

"Walaupun ini dirancang sebelum saya menjadi menteri, tetapi sebagai menteri yang sekarang, itu tanggung jawab saya untuk mengoreksi. Kita akan segera melakukan revisi naskah Kamus Sejarah ini," ucap dia melansir laman Kemendikbud, Jumat (23/4/2021).

Dalam diskusi bersama para para pengurus NU ditemukan beberapa isu dan ketidaklengkapan dalam draf naskah Kamus Sejarah Indonesia. Nadiem berkomitmen untuk segera menyempurnakannya.

"Segera, kami akan melakukan pelurusan isu ini dengan input dari NU dan organisasi organisasi lainnya dan sejarawan-sejarawan yang akan melengkapi kamus ini," tegasnya.

PBNU telah menyampaikan kritik, saran, dan masukan kepada Mendikbud terkait draf naskah Kamus Sejarah Indonesia.

"Pak Menteri akan menyusun tim baru, melakukan revisi total," ucap Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini.

Baca juga: Mendikbud: Pancasila dan Bahasa Indonesia Tetap Jadi Kurikulum Wajib

Dari PBNU, kata Helmy, telah menugaskan Arifin Junaedi untuk menjadi salah satu tim perumus yang akan menyampaikan masukan-masukan, agar sejarah ini dapat diluruskan.

Usai diskusi, Mendikbud menerima Ensiklopedia Nahdlatul Ulama dari Said Aqil Siroj sebagai salah satu bentuk dukungan PBNU dalam penyempurnaan Kamus Sejarah Indonesia.

Kepada awak media, Yenny Wahid menyampaikan, NU dan Keluarga Gus Dur mengapresiasi respons cepat dan positif dari Mendikbud dan jajarannya dalam menangani isu Kamus Sejarah Indonesia.

"Kita bersyukur, hikmah dari kejadian ini adalah kamus tersebut dapat kita perbaiki," tutur dia.

Yenny mengaku, Kamus Sejarah Indonesia ini sebagai bahan pembelajaran bagi generasi muda.

Dengan tujuan, agar mereka lebih mengenal lagi tokoh-tokoh bangsa, serta kontribusi mereka terhadap kemerdekaan maupun pengisian kemerdekaan bangsa Indonesi.

Yenny menegaskan, NU dan Keluarga Gus Dur menganggap polemik Kamus Sejarah Indonesia telah selesai.

Baca juga: Mendikbud: Guru Harus Paham TIK karena Garda Terdepan Pendidikan

"Kita akan memberikan asistensi kepada mas Nadiem dan timnya untuk merevisi buku Kamus Sejarah itu supaya lebih lengkap," tukas Direktur Wahid Foundation ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com