Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur SMP: Guru Garda Terdepan Hentikan "Bullying" di Sekolah

Kompas.com - 18/04/2021, 07:45 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Sekolah Menengah Pertama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Mulyatsyah menerangkan, pentingnya peran guru dalam mencegah kasus perundungan atau bullying di lingkungan sekolah.

Mulyatsyah mengungkapkan, dampak bully kepada perkembangan siswa.

“Guru merupakan garda terdepan untuk menghentikan perundungan. Saya berharap perundungan di lingkungan SMP seluruh Indonesia bisa dihentikan," kata Mulyatsyah seperti dikutip dari laman Direktorat SMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sabtu (17/4/2021).

Menurut Mulyatsyah, guru perlu bekerjasama dengan orangtua dan masyarakat untuk menghindari kasus-kasus serupa di sekolah.

Banyak dampak bullying yang terjadi, baik dari sosial maupun psikologis yang nantinya akan membekas dalam diri siswa.

"Hal ini akan menghambat perkembangan anak dari sisi sosial maupun dari pengembangan karakter,” tutur Mulyatsyah.

Baca juga: Psikolog UGM: Rentan Di-bully, Jangan Beri Stigma Bodoh Anak Disleksia

Kasus bully selama pandemi masih tinggi

Angka kasus perundungan atau bullying selama pandemi Covid-19 masih cukup tinggi. Dari permasalahan ini, Direktorat SMP perlu mengkampanyekan gerakan stop perundungan.

Dalam hal ini, Bidang Peserta Didik Direktorat SMP mengadakan webinar bertajuk 'Hentikan Perundungan! Tetap Asyik Tanpa Mengusik'.

Dalam acara ini, Direktorat SMP berkolaborasi dengan UNICEF dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Turut hadir sebagai narasumber yaitu Fanny Lara Ambadar, Derry Ulum, Poppy Dewi Puspitawati, Vitria Lazzarini.

Widyaprada Ahli Utama Kemendikbud, Poppy Dewi Puspitawati mengatakan, pentingnya pendidikan karakter di sekolah serta contoh implementasinya di lingkungan sekolah sesuai dengan Perpres Nomor 87 Tahun 2017.

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) bertujuan untuk menekan kasus perundungan di seluruh Indonesia dan harus dilakukan secara komprehensif oleh semua pihak," terang Poppi.

Baca juga: Trakindo Buka Lowongan Kerja bagi D3-S1 Fresh Graduate

Para guru harus mengintegrasikan PPK melalui proses pembelajaran di kelas. Ada juga PPK berbasis budaya sekolah dengan melakukan pembiasaan nilai-nilai utama dalam keseharian sekolah.

Selain itu, guru harus memberikan contoh bagaimana bertenggang rasa dan menghargai perbedaan.

Maraknya cyber bullying

Perwakilan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Vitria Lazzarini menyampaikan, fenomena cyber bullying.

Vitria menyampaikan, mengenai definisi cyber bullying, ragam perilaku, dampak cyber bullying dan cara pencegahannya.

Cyber bullying prevalensinya cukup tinggi yaitu 45 persen, artinya ini suatu permasalahan yang tidak bisa disepelekan karena bisa terjadi kepada siapa saja, kapan saja, bahkan lintas ruang dan waktu," tandas Vitria.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com