Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/04/2021, 12:35 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Bagi orang awam, anak yang kesulitan membaca dan menulis sering kali diberi label kurang cerdas atau tidak pintar.

Tapi belum tentu ketidakmampuan anak dalam membaca dan menulis itu karena tidak belajar atau dilatih orangtuanya. Ada kemungkinan anak ini istimewa karena menderita disleksia.

Sebenarnya, apa sih disleksia itu? Disleksia merupakan gangguan kesulitan belajar spesifik yaitu kesulitan dalam membaca menulis, dan mengeja yang disebabkan oleh gangguan perkembangan saraf otak.

Karena kurangnya informasi, sering kali anak disleksia dianggap bodoh. Hal ini disebabkan kemampuan akademis yang dicapainya tidak mencerminkan kecerdasan intelektual yang dimiliki.

Baca juga: Ingin Dapat Tunjangan Kuliah Rp 36 Juta Per Tahun? Simak Syaratnya

Anak disleksia cenderung gunakan otak kanan

Psikolog yang merupakan praktisi sekaligus alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Trubus Raharjo menerangkan, orang tua yang memiliki anak disleksia sering kali mengatakan anaknya mempunyai kemampuan melukis di atas rata-rata anak seusianya.

Hal tersebut terjadi karena anak disleksia cenderung menggunakan otak kanan untuk penyelesaian masalah dan pada umumnya mereka memiliki kemampuan imajinasi dan abstraksi yang baik.

Disleksia ini juga memiliki gangguan penyerta seperti perilaku hiperaktif, namun akan terus berkurang seiring munculnya karakteristik disleksia.

“Ini penting diketahui psikolog agar lebih hati-hati dalam melakukan diagnosis,” tegas Trubus dalam acara Webinar Kolokium Dua Mingguan yang diselenggarakan Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Jumat (16/4/2021).

Penanganan anak disleksia

Disleksia, lanjut Trubus, juga memerlukan diagnosis yang cukup panjang. Salah satu contoh persyaratannya yaitu sudah melakukan pembelajaran selama 6 bulan sebelumnya dan terdapat gejala gangguan yang terus menetap.

Baca juga: Siswa, Begini Cara Menata Meja Kursi Kelas Saat Belajar Tatap Muka

Ada beberapa tahapan dalam penanganan disleksia, yakni dengan cara:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com