KOMPAS.com - Bagi orang awam, anak yang kesulitan membaca dan menulis sering kali diberi label kurang cerdas atau tidak pintar.
Tapi belum tentu ketidakmampuan anak dalam membaca dan menulis itu karena tidak belajar atau dilatih orangtuanya. Ada kemungkinan anak ini istimewa karena menderita disleksia.
Sebenarnya, apa sih disleksia itu? Disleksia merupakan gangguan kesulitan belajar spesifik yaitu kesulitan dalam membaca menulis, dan mengeja yang disebabkan oleh gangguan perkembangan saraf otak.
Karena kurangnya informasi, sering kali anak disleksia dianggap bodoh. Hal ini disebabkan kemampuan akademis yang dicapainya tidak mencerminkan kecerdasan intelektual yang dimiliki.
Baca juga: Ingin Dapat Tunjangan Kuliah Rp 36 Juta Per Tahun? Simak Syaratnya
Psikolog yang merupakan praktisi sekaligus alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Trubus Raharjo menerangkan, orang tua yang memiliki anak disleksia sering kali mengatakan anaknya mempunyai kemampuan melukis di atas rata-rata anak seusianya.
Hal tersebut terjadi karena anak disleksia cenderung menggunakan otak kanan untuk penyelesaian masalah dan pada umumnya mereka memiliki kemampuan imajinasi dan abstraksi yang baik.
Disleksia ini juga memiliki gangguan penyerta seperti perilaku hiperaktif, namun akan terus berkurang seiring munculnya karakteristik disleksia.
“Ini penting diketahui psikolog agar lebih hati-hati dalam melakukan diagnosis,” tegas Trubus dalam acara Webinar Kolokium Dua Mingguan yang diselenggarakan Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Jumat (16/4/2021).
Disleksia, lanjut Trubus, juga memerlukan diagnosis yang cukup panjang. Salah satu contoh persyaratannya yaitu sudah melakukan pembelajaran selama 6 bulan sebelumnya dan terdapat gejala gangguan yang terus menetap.
Baca juga: Siswa, Begini Cara Menata Meja Kursi Kelas Saat Belajar Tatap Muka
Ada beberapa tahapan dalam penanganan disleksia, yakni dengan cara:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.