Bisa Telusuri Jejak Penangkapan Ikan, Pakar IPB Kembangkan Piranti Ini

KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Prof. Indra Jaya mengembangkan piranti TREKfish.

TREKfish merupakan teknologi pelacak jejak penangkapan ikan. Teknologi ini bertujuan untuk menelusuri jejak penangkapan ikan. Seperti ikan rajungan, lobster dan lain-lain.

Piranti ini juga dilengkapi dengan perangkat lunak fishER (sistem pelaporan hasil tangkapan, Fisheries Electronic Reporting).

Menurut Prof. Indra Jaya, piranti ini cocok untuk perikanan skala kecil dan industri serta dirancang dan dikembangkan guna mendukung program pelacakan asal dari ikan tertangkap dan SIM (Seafood Import Monitoring).

TREKfish juga tidak memerlukan jejaring komunikasi satelit untuk dapat berfungsi menelusuri jejak operasi penangkapan ikan.

Baca juga: Siswa, Pahami 6 Poin Ini Saat Uji Coba Belajar Tatap Muka di Jakarta

Data dan informasi 

Data dan informasi yang dihasilkan oleh TREKfish, antara lain:

• Posisi kapal dari waktu ke waktu.
• Sejak berangkat (meninggalkan pelabuhan).
• Transfit ke daerah penangkapan ikan dan sewaktu melaksanakan operasi penangkapan.
• Kembali ke pelabuhan.

Sehingga secara keseluruhan, jejak kapal dapat ditelusuri dari awal sampai akhir.

Keunggulan TREKfish

1. Dapat dimanfaatkan oleh nelayan kecil maupun industri.

2. Mudah dipasang atau diinstal oleh siapa saja.

Baca juga: Pusat UTBK Unsoed: Ini Protokol Kesehatan Peserta UTBK-SBMPTN 2021

3. Setelah piranti dihidupkan maka tidak dapat dimatikan lagi. Sehingga tidak mudah diutak-atik dan dipermainkan.

4. Biaya yang relatif terjangkau.

5. Meningkatkan efisiensi lama waktu transit (mencari ikan), lama proses penangkapan ikan dan hubungannya dengan hasil penangkapan.

6. Pemilik kapal dapat mengetahui kemana kapalnya berlayar.

7. Membantu pemerintah dalam pengawasan dan pelaporan, perbaikan atau masukan pengelolaan dan program traceability.

Baca juga: Semua Bagian Ikan Bisa Dimanfaatkan, Ini Penjelasan Dosen UGM

8. Perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat memanfaatkan teknologi ini untuk penelitian. Khususnya untuk memahami lebih baik siklus hidup ikan (daerah pemijahan, pembesaran dan pertumbuhan dan lain-lain), memahami pola migrasi ikan dan membantu menentukan dinamikan populasi dan pengkajian stok ikan.