KOMPAS.com – Beberapa waktu lalu, orang-orang mungkin dikejutkan dengan mata kuliah “Beyonce Feminism, Rihanna Womanism” yang diluncurkan University of Texas.
Kompas.com pada Kamis (13/11/2014) menuliskan, mata kuliah tersebut menjadikan dua diva pop kenamaan Amerika Serikat (AS), Beyonce dan Rihanna, sebagai panutan dalam hal feminisme dan kebudayaan perempuan kulit hitam di AS.
Fenomena mata kuliah unik tersebut kini berkembang cukup pesat. Beberapa jurusan kampus bahkan berlomba-lomba membuat mata kuliah yang unik untuk menarik perhatian para calon mahasiswa.
Saking uniknya, beberapa mata kuliah justru terdengar seperti gurauan. Padahal, mata kuliah ini memang benar-benar ada dan diajarkan kepada mahasiswa.
Baca juga: Studi: Penggemar Film Zombie Lebih Kuat Mental Hadapi Pandemi Covid-19
Merangkum Stepping Blocks, Rabu (10/2/2021), berikut delapan mata kuliah unik dan langka yang patut untuk diketahui.
Mata kuliah ini memiliki nama lain Multimedia Online Learning Immersive Experience (MOLIE). Model kuliah yang diajarkan melalui simulasi online yang menempatkan para mahasiswa seolah-olah berada di tengah serangan zombie ganas.
Selain berlatih bertahan hidup dari serangan zombie, mahasiswa juga akan diajarkan pelajaran terkait psikologi, geologi, dan antropologi.
Mata kuliah ini mungkin akan terasa cocok bagi Anda penggemar serial atau buku Game of Thrones. Kebanyakan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini merupakan para penggemar novel dan film rekaan George R R Martin tersebut.
Baca juga: Pengembang Gim Game of Thrones Tewas, Diduga Diracuni Temannya Sendiri
Dalam kelas itu, mahasiswa akan belajar segala seluk beluk Game of Thrones, mulai dari karakter, kostum, sejarah, dan lain-lain.
Meski terdengar sepele, mata kuliah ini ternyata cukup diminati oleh murid-murid Montclair State University.
Mata kuliah tersebut mengajarkan mahasiswanya mengenai cara memahami pesan terselubung dari acara-acara yang ditampilkan di televisi.
Metode pembelajarannya menggabungkan teori media, kritik, dan pendidikan untuk mengevaluasi peran televisi dalam kehidupan dan budaya manusia.
Baca juga: Pencuri di Ngawi Kaget Kepergok Pemilik Rumah yang Sedang Menonton Televisi
Ketika mengikuti kelas ini, mahasiswa akan mendapatkan gambaran mendalam tentang industri es krim melalui Berkey Creamery, yakni vendor es krim yang memproduksi berbagai jenis es krim dan keju.
Lewat mata kuliah itu, para mahasiswa akan belajar membuat es krim dengan alat pembuat es krim yang disediakan kampus lengkap dengan laboratorium penelitian.
Percaya atau tidak, para pendiri pabrik es krim raksasa, seperti Ben & Jerry, Baskin-Robbins, Blue Bell, dan Haagen-Dazs, dulunya mengambil mata kuliah ini.
Baca juga: Es Krim Baik Disantap Anak-anak, asal...
Mata kuliah ini mengajarkan berbagai teknik atau cara memanjat pohon dengan baik dan benar.
Selain itu, mahasiswa akan belajar melewati rintangan berupa pohon-pohon lebat di hutan layaknya pemanjat profesional.
Terkait keselamatan, Anda tidak perlu khawatir. Sebab, metode pengajarannya menggunakan tali dan peralatan panjat tebing.
Ketika mengikuti mata kuliah tersebut, dijamin Anda akan mahir memanjat dan melompat pohon layaknya Tarzan.
Baca juga: Mereka Tak Perlu Lagi Memanjat Pohon untuk Dapatkan Sinyal...
Dari namanya, Anda mungkin berpikir mata kuliah ini mengajarkan para siswanya untuk membuang-buang waktu berselancar di internet.
Jika berpikir demikian, Anda tidak keliru. Dalam mata kuliah ini, anak-anak dikumpulkan menjadi satu kelas dan tidak diperbolehkan saling berbicara satu sama lain.
Sebagai gantinya, para mahasiswa dibiarkan berselancar di internet tanpa tujuan. Mereka nantinya diminta untuk mencari konten-konten berfaedah dari internet.
Menggunakan konsep dari para pemikir seperti Betty Friedan, Erving Goffman, dan John Cage, mata kuliah ini mencoba menekankan hal-hal penting apa yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan rasa bosan dan waktu luang.
Baca juga: Terlalu Lama Bermain Gadget Bisa Pengaruhi Mental Anak, Benarkah?
Popularitas The Beatles di dunia memang tidak perlu diragukan lagi. Namun, tidak semua orang mengira musik dari band beranggotakan empat orang ini bakal sampai dijadikan mata kuliah.
Melansir NME, Rabu (10/2/2021), salah satu pengajar mata kuliah, Mike Brocken menyebut, ada lebih dari 8.000 buku tentang The Beatles, tetapi tidak pernah ada studi akademik mengenai band legendaris ini.
Lewat jurusan ini, sambung Brocken, para siswa akan diajari semua seluk-beluk yang berkaitan dengan The Beatles, mulai dari musik-musik yang diciptakan hingga pengaruh mereka terhadap masyarakat di seluruh dunia.
Baca juga: Paul McCartney Kenang Saat Kali Pertama Bob Dylan Kenalkan Ganja ke The Beatles
Berpegang teguh pada frasa milik Friedrich Nietzsche yang berbunyi “apa yang tidak membunuhmu, membuatmu lebih kuat”, mata kuliah ini mengevaluasi arti sebenarnya dari kebodohan.
Melalui mata kuliah tersebut, para siswa akan belajar pentingnya “ketidaktahuan” atau “kebodohan” untuk menyelamatkan umat manusia dalam hidup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.