"Bukan sebatas kita menjadi hakim seperti bilang 'kamu plagiat 70 persen keluar dari kelas saya'. Tidak seperti itu. Kita sedang membangun sebuah karakter integritas di dalam diri dosen, tutor, maupun mahasiswa. Bagaimana kampus bisa terliterasi secara digital, bagaimana menggunakan sumber daya yang ada untuk membangun sebuah pendidikan berbasis daring yang mampu mempertahankan kualitas," tuturnya.
Baca juga: ITB Terbaik Bidang Ilmu Komputer Versi THE WUR by Subject 2021
Integritas, terang dia, semakin diperlukan di tengah banyaknya arus informasi.
"Kita menjaga setiap sivitas akademika baik dosen maupun mahasiswa untuk memiliki integritas dan kemampuan untuk menjadi generasi digital," imbuh dia.
Head of Business Partnerships Turnitin Jack Brazel mengatakan, plagiat bukan hanya isu menyontek, namun juga dapat menghambat kompetensi mahasiswa, seperti kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, keterampilan sitasi dan banyak hal.
Turnitin sendiri merupakan teknologi pendeteksi karya plagiarisme yang berlokasi AS. Senior Manager, Customer Growth, Turnitin Yovita Marlina mengatakan, kini Turnitin telah bekerja sama dengan 300 institusi di Indonesia, memberikan pelatihan, berkolaborasi untuk menghadapi tantangan teknologi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.