KOMPAS.com – Melihat munculnya kluster Covid-19 di pondok pesantren, Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Heri Munajib membagikan enam tips untuk mencegah penularan virus ini.
Pasalnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencatat bahwa terdapat lebih dari 100 pondok pesantren di Indonesia yang menjadi klaster penularan Covid-19.
Sebanyak 4.000 orang santri terpapar dan 112 Kyai dari NU beserta istrinya yang meninggal dunia sejak Februari 2020. Namun, PBNU belum memastikan bahwa penyebab angka kematian tersebut adalah virus Covid-19.
Baca juga: Menag Optimis Pesantren Bisa Lewati Pandemi Covid-19
Berdasarkan data surveillance yang dilakukan PDNU, 65,1 persen pondok pesantren sudah melaksanakan sebagian dari protokol kesehatan Covid-19.
“Kemudian yang paling besar lagi sudah seluruhnya menerapkan protokol kesehatan (32 persen), terakhir belum tahu (tentang protokol kesehatan),” lanjut Heri pada Jumat (23/10/2020) lewat akun YouTube REFO Indonesia.
Padahal protokol kesehatan Covid-19 harus diterapkan sepenuhnya untuk menghindari penyebaran virus, terutama mencegah angka kematian pada orang yang rentan.
Maka dari itu, PDNU memiliki 3 fokus utama untuk mengatasi pandemi Covid-19.
“Pertama, protokol pencegahan. Pesantren harus dapat memenuhi standar protokol kesehatan mencegah Covid-19. Kemudian, mitigasi pesantren terpapar. Yang ketiga dan paling susah adalah kelaziman baru ala pondok pesantren atau shifting (pergeseran) paradigma,” jelas Heri.
Dalam web seminar bertajuk “Menjaga Pesantren Aman COVID-19”, Heri mengatakan bahwa butuh tantangan besar untuk menggeser paradigma di dunia pesantren.
Namun, berikut ini merupakan enam cara praktis yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.