Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

USU Tingkatkan Keterampilan Petani Kopi di Desa Muara Saladi

Kompas.com - 08/10/2020, 23:14 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Universitas Sumatera Utara (USU) meningkatkan keterampilan petani kopi di Desa Muara Saladi, Mandailing Natal, Sumatera Utara. Langkah itu dilakukan agar paetani bisa memasarkan produk pertaniannya.

"Itu juga bisa menjadi potensi wisata, bila ada mini coffee shop (pondok wisata kopi), sebagai modal awal desa kopi dalam konteks peningkatan kepariwisataan," kata Wakil Dekan III Fakultas Pertanian USU Tavi Supriana dalam keterangannya, melansir laman USU, Rabu (7/10/2020).

Baca juga: Libatkan GM Hotel Seluruh Lampung, Polinela Bentuk Prodi Perhotelan

Tavi menjelaskan, memang Desa Muara Saladi cenderung kepada sektor pertanian, tapi bila tidak dibuat menjadi potensi daya wisata. Maka hal itu sangat disayangkan, apalagi budaya masyarakat di sana sangat rukun antara satu sama lain.

"Ini merupakan langkah dorongan dari Fakultas Pertanian USU dan Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPPM USU), agar ada agro wisata kopi di Desa Muara Saladi," jelas dia.

Komoditas kopi memiliki efek besar

Tavi mengaku, memang kopi adalah komoditas yang memiliki banyak efek besar. Dengan cara pengolahan sederhana, maka petani bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya.

Namun, sayangnya keuntungan yang besar tidak diperoleh petani. Hal itu karena belum ada cara pemanfaatan yang benar.

"Modal besar kopi mandailing sudah dikenal. Produksi yang rendah seharusnya jangan dijadikan sebagai kelemahan, tapi menjadi peluang tinggi. Makanya, petani perlu didampingi untuk meningkatkan kualitas, karena kualitas produksi masih standar," ungkapnya.

Tavi menyarankan, agar para tim yang berada di bawah naungan Fakultas Pertanian USU bisa mendampingi melakukan riset, agar bisa membantu petani dalam mendapatkan hasil produksi yang lebih baik. Pastinya bisa meningkatkan produktivitas kopi.

Baca juga: Karantina Mandiri Cegah Covid-19 di Kluster Pesantren dan Asrama

"Konsep agroforestri yang diterapkan sudah baik, hanya masih sangat memerlukan pendampingan. Karena bagi para pembelinya, kopi tidak hanya dilihat kualitas dan kuantitas, tapi cara bertanam, menjaga hutan, dan kehidupan petani," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com