Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Perkuliahan Semester Depan Diimbau Fokus Teori, Praktek Menyusul

Kompas.com - 24/06/2020, 20:20 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengimbau setiap kampus untuk memfokuskan padan perkuliahan teori di awal semester baru di tengah masa pandemi Covid-19.

Sementara, kuliah praktek dilakukan di pertengahan atau menjelang akhir semester.

"Ini di bidang vokasi ya. Tak semua bidang kuliah yang sifatnya praktek itu bisa didaringkan. Misal yang bisa full daring kan perangkat lunak, teknik informatika, pemrograman komputer. Itu praktek dan teori bisa daring. Semester depan itu harus dimulai dengan teori supaya perkuliahan bisa berjalan," kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto dalam temu media secara daring, Rabu (24/6/2020).

Menurutnya, praktek perkuliahan diusahakan bisa dilakukan secara daring. Namun, jika harus menggunakan laboratorium, studio, atau bengkel harus tetap dengan penerapan protokol kesehatan.

"Kampus harus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19, pemerintah daerah. Pengelola kampus juga harus membuat peraturan praktek lebih detail lagi seperti mesin disemprot disinfektan (berapa kali)," ujar Wikan.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Kemendikbud), Nizam mengatakan pihaknya sedang menyiapkan protokol untuk pengerjaan tugas akhir mahasiswa. Ia menyebutkan, Kemendikbud akan segera merilis protokol kesehatan untuk penggunaan laboratorium, bengkel, studio, dan tempat praktek lainnya.

Sebelumnya, sejumlah kampus telah mengumumkan tentang skema pembukaan kampus untuk kegiatan belajar mengajar.

Baca juga: UGM Lanjutkan Kuliah Online di Tahun Ajaran Baru 2020/2021

UGM misalnya, menerapkan kebijakan gradual repopulation pada mahasiswa di semester I tahun ajaran 2020/2021.

Kebijakan ini mengatur mahasiswa untuk kembali menjalani kegiatan belajar mengajar di kampus secara bertahap.

“Kita mulai pada bulan Juni-Agustus 2020 membuka kampus hanya untuk mahasiswa yang menjalankan riset dan tugas akhir," kata mengajar (KBM) dalam darurat Covid-19 pada Juli-Desember 2020. Saat beraktivitas di kampus juga harus mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, cuci tangan, jaga jarak serta tidak berkerumun,” terang Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Djagal Wiseso Marseno seperti dikutip dari laman UGM.

Adapun perkiraan populasi mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan riset dan tugas akhir di kampus adalah 25 persen dari populasi mahaisswa S1, 50 persen populasi mahasiswa S2, dan 30 persen mahasiswa S3.

Memulai tahun ajaran baru di Bulan September-Oktober 2020 perkuliahan masih dilakukan secara daring.

“Jika riset dan tugas akhir belum selesai, mahasiswa bisa melanjutkan menjalaninya di kampus pada semester selanjutnya,” ujarnya.

Pengampu kuliah daring dilakukan oleh dosen senior dan dosen junior. Selanjutnya, pada awal November 2020, baik mahasiswa lama maupun baru diijinkan masuk kampus untuk menjalani kuliah luring dengan membawa SK Bebas Covid-19.

“Jadi, di bulan November-Desember 2020 diperkirakan populasi mahasiswa yang menjalani riset, tugas akhir, dan kuliah luring sebanyak 100 persen dari populasi baik untuk mahasiswa S1, S2, maupun S3,” paparnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com