Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2020, 15:15 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Gabungan tim ahli dan peneliti Universitas Indonesia (UI) mengembangkan sebuah portal WebGIS (peta dalam jaringan/daring) untuk membantu pemerintah memetakan sebaran virus Covid-19.

Peta sebaran tersebut dapat diakses melalui laman https://qgiscloud.com/ardiansyah18/CORONA_INA_19032020/.

Portal WebGIS ini akan mampu memetakan penduduk yang terinfeksi Covid-19, persebaran lokasi pasien yang positif terinfeksi Covid-19, serta membantu pemerintah dalam memetakan daerah yang rawan kasus infeksi baru.

Portal WebGIS dapat diakses mudah melalui komputer atau smartphone.

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof Abdul Haris menuturkan, penyebaran Covid-19 telah menjadi perhatian dunia. UI berupaya mengerahkan tim ahli dan peneliti UI untuk bersama-sama mengembangkan sebuah peta persebaran Covid-19 secara akurat.

"Portal analisis spasial (keruangan) ini awalnya dikembangkan oleh Ardiansyah, peneliti UI dari Departemen Geografi, FMIPA, kemudian dilengkapi bersama-sama oleh tim peneliti dari Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) di bawah koordinasi Direktorat Inovasi dan Science Techno Park UI," kata Prof Haris.

Portal ini memuat informasi tentang gambaran persebaran lokasi pasien yang positif terinfeksi virus Covid-19, orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP).

Portal peta ini juga mampu menggambarkan tiga kelas berdasarkan status kerawanannya, yaitu Rawan Rendah, Sedang, dan Tinggi.

Daerah berklasifikasi Rawan Tinggi (ditandai dengan zona merah) ditandai oleh tiga hal, yaitu banyaknya penderita berdomisili di wilayah tersebut; banyaknya jumlah dan dekatnya jarak penderita dengan fasilitas transportasi umum; serta kepadatan penduduk yang tinggi.

Adapun sejumlah parameter yang diperhitungkan di dalam peta WebGIS di antaranya, kepadatan jumlah penderita dalam luas wilayah tertentu; kepadatan penduduk masing-masing daerah; dan kepadatan sistem transportasi (stasiun kereta api, halte bus, terminal, dan lainnya).

Data untuk portal peta daring ini dihimpun dari berbagai sumber pemerintah daerah dan lembaga, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Jawa Barat, dan lain-lain.

Portal ini disempurnakan dengan masukan peneliti dari Departemen Epidemiologi FKM, FKUI, Fasilkom, dan dari mitra BUMN seperti Telkom Indonesia.

“Dalam diskusi intensif antara UI dan PT Telkom Indonesia, Divisi Big Data, Internet of Things (IoT) and Research dari Telkom juga telah menyatakan ketertarikan untuk bekerja sama dan menggunakan komponen analisis spasial ini untuk melengkapi portal dan sistem informasi yang telah mereka bangun secara terpisah," ujar Prof Haris

"Ke depan, diharapkan bahwa big data yang dimiliki oleh Telkom sebagai penyelenggara layanan seluler terbesar di Indonesia dapat mendukung input data bagi portal ini dan portal lain yang dapat membantu pengendalian persebaran virus corona,” ujar Prof Haris.

Diharapkan portal WebGIS ini dapat bermanfaat bagi pemangku kebijakan baik pemerintah daerah, Kementerian Kesehatan, BNPB, maupun kementerian lainnya.

Portal ini juga dapat menjadi bahan masukan bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi mandiri pada wilayah rawan virus Covid-19.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com