Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Pelajar Pancasila, Tujuan Sekolah Penggerak dari Nadiem Makarim

Kompas.com - 12/03/2020, 09:30 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

4. Kebhinekaan global

Nadiem menyebutkan kebhinekaan global adalah perasaan menghormati keberagaman. Kebhinekaan global adalah toleransi terhadap perbedaan.

"Ini juga artinya dia bisa menerima perbedaan, tanpa rasa judgement, tanpa menghakimi, dan tidak merasa dirinya atau kelompoknya dia lebih baik dari kelompok lain. itu artinya kebhinekaan global. Dan bukan di level Indonesia, sebagai negara mereka tapi juga di tingkat dunia," ujar Nadiem.

Baca juga: Lewat Program Organisasi Penggerak, Kemendikbud Ajak Ormas Bidang Pendidikan Terlibat

Menurutnya, saat ini dunia ini menjadi semakin kecil lantaran informasi bisa diakses di manapun. Kebhinekaan global menjadi hal yang penting dan harus menjadi aspirasi sistem pendidikan.

"Karena kita akan bersaing di masa kini dan masa depan. Kita akan bersaing di panggung dunia. Bukan hanya di panggung Indonesia," tambah Nadiem.

5. Bernalar kritis

Bernalar kritis merupakan asesmen kompetensi yang akan diuji oleh Kemendikbud dalam Kebijakan Merdeka Belajar. Adapun bernalar kritis seperti kemampuan beranalisa dan kemampuan memecahkan masalah-masalah yang nyata.

"Kemampuan untuk berpikir secara kritis dan menimbang berbagai solusi untuk suatu permasalahan," kata Nadiem.

6. Kemandirian

Pelajar Pancasila harus memiliki kemandirian. Penilaian terkait kemandirian bisa diukur dengan indikator motivasi.

"Apakah mereka terdorong dengan motivasi dalam hatinya atau harus terus didorong dari luar. Kemandirian itu bertumpu dari namanya growth mindset, yaitu suatu filsafat bahwa saya bisa menjadi lebih baik, kalau saya terus berusaha sehingga saya ingin terus mencari informasi lebih banyak, saya harus bekerja keras karena saya bisa menjadi lebih baik," tambah Nadiem.

Menurutnya, growth mindset adalah kunci mindset untuk kemandirian siswa-siswi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com