Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sosok Damara, Disabilitas yang Lolos Jadi Polisi Selepas Lulus S1

KOMPAS.com - Memiliki keterbatasan fisik, bukan berarti tidak bisa meraih mimpi. Itu seperti cerita Damara Prisma Suganda yang berhasil menjadi polisi meski dirinya merupakan penyandang disabilitas. 

Damara baru saja lolos sebagai calon siswa Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) Polri dari kelompok disabilitas.

Kebetulan, dia memiliki keterbatasan pada tangan kanannya atau sebagai penyandang tuna daksa. 

"Bangga sih, kaya nggak nyangka sampai sekarang bisa sampai di sini, bisa sampai detik ini. Tesnya ya sama sih kaya yang lain," ucap Damara dilansir dari laman Tribrata News pada Minggu (3/3/2024).

Damara adalah lulusan dari S1 Bimbingan dan Konseling Universitas Veteran Bangun Nusantara.

Dia dikenal sebagai atlet paralimpik cabang lari dan sering mewakili provinsinya untuk berlaga. Bahkan, sudah beberapa kali memenangkan lomba. 

Keinginan menjadi polisi adalah cita-citanya sejak kecil. Namun, keterbatasan pada tangan kanannya sempat membuatnya mengubur cita-citanya.

Dengan adanya program penerimaan dari kelompok difabel, cita-cita Damara pun hidup kembali.

Damara menilai program penerimaan SIPSS dari kelompok difabel ini menjadi jawaban dari impiannya.

Dia pun tak menyangka Polri memberikan kesempatan penyandang disabilitas berkarier sebagai anggota organik.

"Ya mungkin ini jawabannya sekarang. Sekarang saya di sini, ikut tes SIPSS. Makanya saya masih nggak nyangka saya bisa di sini, masih nggak percaya. Jujur saya tidak ada persiapan khusus mengikuti seleksi ini," ucap dia.

Selama proses seleksi, ia mengaku menilai para petugas tidak memberikan perlakuan berbeda pada para calon siswa.

"Pengasuh, paping nggak membedakan yang disabilitas dengan yang lain, kalau salah ya salah, dimarahi ya dimarahi, dihukum ya dihukum," ungkap Damara.

Sebelumnya, Damara pernah bekerja di Polres Sukoharjo selepas lulus kuliah.

Kala itu, ada lowongan pekerjaan bagi kaum difabel. Dia pun menjadi pegawai harian lepas (PHL) operator 110 di Polres Sukoharjo.

"Dulu kan ada Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan. Beliau punya program rekrutmen disabilitas, dan terpilihlah saya dari tiga orang yang mendaftar.  Saya sebagai petugas layanan 110," ungkap Damara.

Tiga tahun lamanya Damara bekerja di Polres Sukoharjo, hingga akhirnya kini mengikuti seleksi SIPSS.

Alumnus SMA Veteran I Sukoharjo ini berharap pada waktu mendatang Polri bisa menyediakan kuota lebih banyak untuk SIPSS dari kelompok disabilitas.

Menurutnya, kebijakan menerima difabel sebagai anggota Polri menjadi angin segar bagi banyak penyandang disabilitas.

"Harapan saya untuk Polri, kesempatan untuk teman-teman disabilitas lebih diperlebar lagi, kuotanya dibuka yang lebih biar teman-teman bisa membuktikan mereka juga bisa. Yang punya mimpi-mimpi dan cita-cita itu biar bisa kembali bergairah hidupnya," jelas Damara.

Damara berharap keikutsertaan dirinya pada seleksi ini memberikan gambaran nyata kelompok difabel memiliki kesempatan yang sama dengan orang pada umumnya untuk masuk SIPSS Polri.

"Sekarang mungkin masih belum banyak yang mendaftar karena mungkin belum ada gambarannya juga kalau disabilitas ikut seleksi Polri seperti apa. Semoga dengan saya di sini, teman-teman juga tambah semangat kalau yang mau mendaftar Polri bisa mempersiapkan diri," tutup Damara.

https://www.kompas.com/edu/read/2024/03/04/085055371/sosok-damara-disabilitas-yang-lolos-jadi-polisi-selepas-lulus-s1

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke