Jokowi: Uang dari Program KIP Tidak Boleh untuk Beli Pulsa

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan agar bantuan dana dari Kartu Indonesia Pintar (KIP) benar-benar digunakan untuk membiayai keperluan pendidikan.

Jokowi mengatakan, bantuan tersebut tidak boleh disalah gunakan untuk membeli pulsa telepon genggam.

"Uang dari Kartu Indonesia Pintar ini harus dipakai untuk hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan sekolah, untuk beli buku boleh ndak? Untuk beli alat-alat tulis, boleh ndak? Untuk seragam, boleh ndak? Untuk beli pulsa, boleh ndak? Tidak boleh untuk beli pulsa," kata Jokowi dilansir dari laman resmi Sekretariat Negara, Rabu (24/1/2024).

Menurut Jokowi, bantuan KIP atau KIP Kuliah diberikan untuk membantu anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak dan menjadi sumber daya manusia (SDM) unggul.

Selain unggul, anak- anak Indonesia yang mendapatkan bantuan KIP atau KIP Kuliah juga diharapkan mampu bersaing dengan negara lain.

"Agar anak-anak kita juga yang pintar-pintar kuliah semuanya, setuju?" ujar dia.

"Tidak berpikir masalah biaya tapi karena pemerintah menyediakan, baik dari KIP kuliah maupun dari yang namanya LPDP, baik di dalam negeri maupun sekolah di luar negeri dijamin beasiswanya oleh yang namanya KIP kuliah maupun LPDP," tambah Jokowi.

Oleh karena itu, dia juga meminta orangtua untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak putus sekolah dan memanfaatkan bantuan dari pemerintah dengan sebaik-baiknya.

"Bapak Ibu semuanya ikut mengawasi anak-anak kita ini harus belajar, anak-anak kita ini sekolah harus rajin karena persaingan makin berat," tutur dia.

"Sekali lagi, pemerintah sudah menyediakan ini jadi harus dimanfaatkan sebesar-besarnya," tutup Jokowi.

Adapun KIP adalah program bantuan yang digagas oleh Presiden Jokowi untuk membantu siswa berprestasi atau kurang mampu mendapatkan pendidikan yang layak.

Selain bisa mengenyam pendidikan gratis, peserta KIP mendapat bantuan biaya untuk keperluan sekolah yang diberikan sesuai jenjang pendidikan.