Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gelar GACF 2023, Unpad Ajak Gotong Royong Lestarikan Budaya dan Alam

Sebagai informasi, festival ini adalah penutup dari rangkaian gelaran ASEAN Higher Education (AHEC) 2023. Tahun ini, Universitas Padjadjaran didapuk sebagai tuan rumah.

AHEC adalah konferensi internasional yang bertujuan untuk membahas langkah-langkah strategis dan kolaboratif terkait peran perguruan tinggi sebagai katalis pertumbuhan dan pembangunan.

Adapun stakeholder yang dipertemukan dalam konferensi tersebut terdiri dari pemimpin perguruan tinggi, dosen, mahasiswa, serta perwakilan pemerintah dan industri dari negara-negara.

Perencanaan dan pelaksanaan Green ASEAN Cultural Festival (GACF) 2023 melibatkan para mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran angkatan 2021-2022.

Pelaksanaan festival ini juga merupakan tugas akhir dari mata kuliah Komunikasi Lintas Budaya. Festival ini menampilkan keragaman seni dan budaya dari 10 negara anggota ASEAN dan satu negara pengamat (observer country) ASEAN, yaitu Timor Leste.

Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos, SH, M.Si. dan Rektor Universitas Padjadjaran, Prof Rina Indiastuti SE, M.SIE. membuka GACF 2023. Dalam sambutannya, Dadang menyampaikan bahwa penampil yang merupakan mahasiswa mencoba menampilkan budaya dan kesenian dari negara ASEAN.

“Mereka bukan seniman, tetapi mereka mencoba menjadi seniman. Mereka berupaya menampilkan keragaman dan keindahan harmoni budaya negara-negara ASEAN” ujar Dadang.

Rektor Unpad, Prof Rina, juga berharap seluruh peserta yang hadir dapat menikmati pertunjukkan yang ditampilkan.

“Silakan nikmati dan hasilkan rumusan bersama (tentang ASEAN) melalui kebudayaan”, ujarnya.

Dimeriahkan parade dan pertunjukkan budaya

Festival dimulai dengan parade budaya oleh ambassador atau perwakilan setiap negara. Parade dimulai dari Kampus Iwa Koesoemasoemantri menuju Dago, lalu berakhir di kampus yang sama. Setelah itu, festival dilanjutkan dengan gelaran dan rampak kendang yang ditampilkan oleh Lingkung Seni Sunda (Lises) Universitas Padjadjaran.

Sementara itu, sebagai suguhan utama, festival ini menghadirkan pertunjukkan drama musikal dari perwakilan sebelas negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Timor Leste.

Walaupun masih berstatus observer country di ASEAN, Timor Leste tetap dilibatkan pada festival kali ini. Project Officer GACF 2023, Defrio Saka Wahid mengatakan ada alasan khusus mengenai hal itu.
“Timor Leste kita tetap ikut sertakan untuk mendukung tema spirit of togetherness”, ujar Defrio Saka Wahid, kepada Kompas.com, Sabtu.

Drama musikal berisi cerita rakyat dari kesebelas negara yang dikemas secara kreatif dan menghibur. Penampil drama musikal mengenakan baju khas dari negaranya masing-masing yang memanjakan mata. Tidak lupa, properti yang kreatif juga digunakan untuk mendukung penampilan.

Pameran budaya ASEAN

Tidak hanya drama musikal, festival ini juga menampilkan pameran budaya se-ASEAN. Setiap negara membuka stand yang memperbolehkan pengunjung festival mencicip makanan khasnya. Tak hanya itu, stand juga menyediakan informasi negara, budaya, hingga dekorasi khas negaranya.

Berdasarkan penuturan Defrio, dekorasi dan kemasan makanan dalam setiap stand dibuat dengan bahan ramah lingkungan.
“Nilai yang ingin kita tekankan adalah green nature yang dapat dilihat dari dekorasi yang tidak menggunakan bahan sekali pakai seperti styrofoam, tetapi kayu yang dapat dipakai kembali. Kemasan makanan juga menggunakan daun pisang atau berbahan kertas”, tuturnya.

Kemudian, sebagai bentuk apresiasi bagi setiap negara, pihak panitia memberikan empat penghargaan dengan kategori best stand, best ambassador, best performance, dan most favorite.

Untuk penghargaan best stand dimenangkan oleh negara Vietnam dan best ambassador dimenangkan oleh negara Thailand. Lalu, negara Brunei Darussalam dan Indonesia masing-masing memenangkan best performance dan most favorite.

Besar harapan Defrio festival ini memberikan manfaat bagi peserta dan bisa terselenggarakan lagi pada tahun mendatang.
“Semoga acara ini dapat memberikan ilmu dan pengalaman positif bagi peserta serta semoga acara seperti ini dapat terus berjalan di setiap tahunnya”, ucap Defrio.

Festival ini berlangsung dari pagi sampai sore hari dan ditutup dengan selebrasi berjoget Maumere bersama dengan tamu, peserta, dan panitia.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/08/29/172108971/gelar-gacf-2023-unpad-ajak-gotong-royong-lestarikan-budaya-dan-alam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke