Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Maba FK Unair Ini Sempat Gagal 15 Kali dari Berbagai Institusi

KOMPAS.com - Mahasiswa baru (maba) Universitas Airlangga (Unair) ini menceritakan bagaimana dirinya sempat 15 kali gagal dari berbagai institusi.

Dia adalah Shakila Putri Ryanda, atau akrab dipanggil Shasa ini akhirnya berhasil diterima menjadi maba Fakultas Kedokteran Unair.

Dilansir dari laman Unair, Selasa (8/8/2023), Shasa bahkan sempat viral di TikTok karena unggahannya yang menceritakan perjalanannya selama ini.

"Saya lalui dengan banyak jatuh bangun. Proses ini mengajarkan saya untuk berjuang sampai titik darah penghabisan," ujar Shasa yang merupakan alumni dari SMAN 28 Jakarta.

Namun, ada hal utama yang memotivasi dirinya untuk tetap berjuang, yakni ketekunan dan semangat pantang menyerah.

Selain itu, dukungan dan motivasi dari orang-orang terdekat juga menjadi pendorong utama dalam perjuangannya. Ia percaya bahwa ‘usaha tidak akan menghianati hasil’ dan yakin bahwa Tuhan memiliki rencana baik yang mungkin belum terungkap.

Tentunya, menjadi seorang dokter dengan kemampuan untuk memberikan dampak besar bagi kemanusiaan merupakan impian Shasa sejak kecil. Mimpi itu menjadi pendorong untuk terus maju dan tidak menyerah.

"Diterima di FK Unair adalah hadiah terbaik bagi saya karena mengajarkan kesabaran, kegigihan, dan keikhlasan," kata dia.

Lantas, kenapa Shasa memilih FK Unair? Ternyata, dia memilih FK Unair karena salah satu Fakultas Kedokteran terbaik dengan reputasi unggul dan merupakan kampus tertua di Indonesia.

Hal ini menarik perhatiannya karena pengalaman dan rekam jejak alumni yang unggul hingga dia memilih kuliah di FK Unair.

Selain itu, program Kapal Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga yang ada di FK Unair menjadi magnet bagi Shasa.

Program ini menjadi platform yang memungkinkan Shasa untuk mewujudkan aksi sosial dalam membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses kesehatan.

Program tersebut sejalan dengan inspirasi Shasa dari salah satu dokter yang menginspirasinya yaitu Rumah Sakit Apung milik dr. Lie Dharmawan.

Agar bisa mengikuti tuntutan akademis yang tinggi di FK Unair, dia memiliki strategi khusus untuk menghadapi tekanan belajar dan tetap menjaga keseimbangan dalam kehidupannya.

"Pengalaman selama proses seleksi mengajarkan saya cara mengatur waktu dengan bijaksana," tutur Shasa.

Maka dari itu, prioritas utamanya ialah belajar. Karena ia menganggapnya sebagai kebutuhan.

Setelah itu, ia memberikan waktu untuk bermain dengan teman, menyalurkan hobi, dan hal-hal lain sebagai bentuk self-reward atas kerja kerasnya.

Dengan menerapkan pendekatan work-life balance, Shasa merasa bahwa ia mampu mengurangi tekanan dan risiko kelelahan saat belajar.

Adapun cita-cita Shasa ialah meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental di Indonesia. Ia memiliki impian untuk melanjutkan studi di bidang Spesialis Psikiatri yang terakreditasi unggul di FK Unair.

Dengan begitu, ia akan mampu mengabdikan diri dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih holistik dan menyeluruh.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/08/08/164445571/maba-fk-unair-ini-sempat-gagal-15-kali-dari-berbagai-institusi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke