Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pentingnya Pendidikan Seksual bagi Remaja

PENDIDIKAN seksual merupakan segala bentuk edukasi, baik secara lisan maupun tulisan dengan tujuan memberikan informasi atau pengetahuan mengenai hal-hal berbau seksual.

Pendidikan seksual umumnya melibatkan beberapa topik penting seperti pengenalan tubuh pada masa pubertas, pengenalan alat-alat kontrasepsi, menjaga kesehatan tubuh, hingga informasi mengenai apa yang harus dilakukan seorang remaja saat memasuki masa pubertas.

Pembelajaran untuk mempersiapkan diri memasuki masa reproduksi atau pubertas.

Seiring kemajuan teknologi yang berkembang pesat, tidak dapat dipungkiri semakin banyak remaja yang mendapatkan akses internet melalui gawai yang dimiliki.

Sisi negatif akses internet membuat semakin besar kemungkinan remaja untuk terpapar informasi atau konten yang kurang sesuai bagi remaja. Misalnya konten berbau seksual seperti pornografi, informasi simpang siur mengenai hal-hal berbau seksual.

Kesalahan informasi serta terpapar konten pornografi dapat berdampak negatif terutama bagi remaja yang sedang memasuki masa pubertas, seperti meningkatnya kecenderungan remaja hamil di luar nikah.

Selain kesalahan informasi dan paparan konten pornografi, pengaruh teman sebaya juga besar dalam peningkatan perilaku seksual.

Informasi mengenai perilaku seksual pranikah yang didapat dari temen sebaya bisa jadi kurang tepat.

Masa pubertas umumnya berkisar pada usia 12 tahun hingga 15 tahun. Sehingga pembelajaran seksual dapat diberikan sejak usia tersebut. Mengapa perlu adanya pendidikan seksual ?

Terhindar dari kesalahan informasi. Pendidikan seksual akan sangat membantu para remaja untuk lebih memahami mengenai “seksualitas” diri. Remaja tidak mendapat informasi salah yang dapat membahayakan dirinya.

Mengenal diri lebih baik. Dalam pendidikan seksual akan ada penjelasan mengenai reproduksi dan perkembangan pubertas remaja, sehingga remaja dapat lebih memahami dirinya secara fisik dan emosional sesuai perubahan yang akan terjadi pada dirinya dan mempersiapkan diri menghadapi masa pubertas.

Merawat diri lebih baik. Dengan pendidikan seksual, remaja dapat mengetahui bagaimana cara merawat diri lebih baik setelah atau pada saat masa pubertas. Merawat area reproduksi, dll.

Terhindar dari pergaulan bebas. Pendidikan seksual juga memberikan penjelasan mengenai hal-hal negatif yang dapat terjadi pada remaja ketika masuk tahap pubertas seperti terjerumus dalam pergaulan bebas.

Tindakan negatif ini dapat terjadi karena pada masa remaja, rasa ingin tahu seorang remaja pubertas akan lebih meningkat sehingga seringkali remaja mencari jawaban dan mencoba hal-hal baru

Terdapat beberapa metode pendidikan seksual, yakni:

Pemberian pendidikan oleh orangtua. Sebagai orang terdekat bagi anak, orangtua dapat menjadi sumber utama pendidikan seksual bagi anak.

Orangtua dapat berperan meluruskan informasi keliru berbau seksual yang diperoleh anak melalui internet.

Selain itu, orangtua dapat mengawasi anak saat menggunakan gawai di rumah, untuk mencegah memperoleh informasi serta konten yang membahayakan anak.

Pemberian pendidikan oleh sekolah. Sebagai orangtua kedua, guru wajib menjadi pendidik termasuk dalam melaksanakan pendidikan seksual.

Salah satu contoh bentuk pendidikan seksual yang dapat dilakukan adalah dengan melaksanakan konseling bagi murid yang memiliki pertanyaan mengenai pubertas atau hal-hal berbau seksual lainnya.

Guru-guru juga dapat memberikan media seperti video atau buku yang dapat diakses oleh anak demi mendapatkan informasi yang benar.

Pelaksanaan seminar pendidikan seksual. Seminar pendidikan seksual merupakan salah satu upaya dalam menciptakan media pendidikan seksual yang baik.

Materi dalam pendidikan seksual antara lain mengenai perubahan anatomi tubuh remaja, apa saja yang terjadi saat remaja mengalami pubertas, informasi mengenai kesehatan reproduksi dan bagaimana cara merawat diri.

Selain itu, apa yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kehamilan dini, bagaimana cara mengontrol emosi remaja saat mengalami pubertas, memberi kegiatan-kegiatan positif yang dapat dilakukan remaja, dan lain sebagainya.

Pendidikan seksual berdampak bagi kemajuan penerus bangsa, karena remaja adalah penerus bangsa.

Dengan pendidikan seksualitas yang benar, diharapkan remaja akan terhindar dari kesalahan informasi mengenai pubertas dan menghindari pergaulan bebas, selain itu dapat menggarahkan remaja ke arah yang positif.

*Viviani Lim, Agatha Lidya Lianto, dan Olivia Grace Hungsie, Mahasiswa Fakultas Psikologi  UNTAR
Monika, Dosen Fakultas Psikologi UNTAR

https://www.kompas.com/edu/read/2023/07/03/171502471/pentingnya-pendidikan-seksual-bagi-remaja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke