Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mahasiswi Unila Berbagi Cerita Belajar Ilmu Pertanian di Empat Kampus

KOMPAS.com - Mahasiswi Universitas Lampung (Unila), Rara berbagi pengalamannya saat mengikuti program Permatasari MBKM di empat kampus.

Ia yang tercatat sebagai mahasiswi Program Studi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Unila tersebut ingin mendalami Ilmu Pertanian di berbagai kampus.

Menurut Rara, dia mendaftar lima mata kuliah pada program Permatasari MBKM yang sebelumnya sudah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing akademik.

Tidak ada seleksi khusus untuk mengikuti program ini. Rara membuat akun dan mengisi biodata di website Permatasari.

"Selanjutnya saya menunggu pengumuman dari masing-masing kampus, kemudian mengikuti perkuliahan seperti biasa," ujarnya dikutip dari laman Unila, Kamis (20/10/2022).

5 mata kuliah di 4 kampus

Adapun 5 mata kuliah yang dia ambil ialah:

1. Mata Kuliah Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan di Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, Jawa Barat.

2. Mata kuliah Pertanian Berkelanjutan di Universitas Teuku Umar, Aceh.

3. Mata kuliah Kultur Jaringan, serta Bisnis dan Kewirausahaan Hasil Perikanan di Universitas Sriwijaya, Sumatra Selatan.

4. Mata kuliah Pengembangan Lokal di Institut Teknologi Sumatera (Itera).

Ia menjelaskan, dengan mengikuti kuliah di empat kampus ini, Rara menjadi tahu perbedaan cara mengajar dosen-dosen di berbagai perguruan tinggi.

Termasuk budaya belajar di setiap kampus. Selain itu, dia juga mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan sesuai mata kuliah yang diambil.

Adapun metode pembelajarannya ialah daring dan luring. Perkuliahan daring menggunakan beberapa aplikasi pembelajaran mulai dari Zoom, GCR, Siakad, Vclass, dan lainnya.

"Untuk mata kuliah kultur jaringan sebenarnya dilaksanakan secara offline karena berupa praktikum di Laboratorium Kultur Jaringan Unsri. Namun, karena saat itu saya masih dalam pengobatan pascaoperasi, jadi saya diizinkan untuk mengikuti praktikum secara hybrid via Zoom," terang Rara.

Pengalaman paling berkesan

Tetapi menurut Rara, perkuliahan yang paling asik ialah saat di Universitas Siliwangi.

Rara yang merupakan mahasiswa asal Tasikmalaya ini merasa sangat nyaman berbaur dengan dosen dan teman-teman kuliah dengan nuansa kekeluargaan Sunda.

"Mungkin karena keluarga besar saya dari Tasikmalaya, jadi merasa nyaman bersama dosen dan teman-teman dengan nuansa kekeluargaan Sunda yang sangat kental dan hangat menyambut saya selama perkuliahan MBKM," tuturnya.

Namun, ketika kuliah di pertanian berkelanjutan di Universitas Teuku Umar, Aceh, dia juga punya pengalaman unik.

Sebab, hanya ada lima mahasiswa outbond (luar kampus) yang mengambil mata kuliah tersebut, tetapi dosen pengampu mata kuliah tetap bersemangat mengajar mereka berlima.

"Bahkan, saat beliau (dosen) ada kegiatan pengabdian di Lampung Barat, menyempatkan waktu untuk bertemu dengan kami," ucap Rara.

Tak hanya itu saja, pengalaman paling berkesan bagi dia ialah saat ikut kelas bisnis dan kewirausahaan yang digelar Universitas Sriwijaya (Unsri).

Setiap kelompok mempresentasikan video tentang makanan khas daerah sebagai hasil perikanan di Sumatera Selatan.

"Ini menjadi pengalaman paling berkesan karena saya jadi mengetahui potensi perikanan Sumatera Selatan dan makanan khas daerah tersebut," ungkap Rara.

Karena itu, ia merasa bersyukur bisa dapat kesempatan untuk menggali ilmu yang diminati melalui perkuliahan di luar kampus.

Dia berharap, program Permatasari terus berkelanjutan setiap tahunnya sehingga menjadi perbaikan bagi sistem perkuliahan di Indonesia.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/10/21/133516471/mahasiswi-unila-berbagi-cerita-belajar-ilmu-pertanian-di-empat-kampus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke