Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wayang Kulit Semalam Suntuk, Doa Untar untuk Indonesia yang Harmoni

KOMPAS.com - Universitas Tarumanagara (Untar) menggelar pagelaran Wayang Kulit: Lakor Semar Bangun Kayangan pada puncak acara Dies Natalis ke-63 Untar, Jumat (7/10/2022).

Elisha Orcarus Allasso yang merupakan sinden kondang asal Lambelu, Sulawesi Tengah, dihadirkan sebagai dalang muda untuk mendekatkan wayang kulit dengan generasi milenial.

Sebelum puncak acara Dies Natalis, Untar juga telah melakukan beragam rangkaian kegiatan antara lain gerak jalan santai, bakti sosial, donor darah hingga akhirnya dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit.

Rektor Untar, Prof. Agustinus Purna Irawan menjelaskan, ada doa dan harapan yang ingin disampaikan Untar melalui pagelaran Wayang Kulit yang digelar semalam suntuk ini.

"Kita punya harapan bahwa pandemi akan berakhir, kita masuk ke pascapandemi. Kita harus menyesuaikan kehidupan baru dengan menerapkan protokol kesehatan dan tetap produktif," papar Prof. Agustinus dalam sambutan, Jumat (7/10/2022).

Tema Wayang Kulit Lakor Semar Bangun Kayangan, lanjut Prof. Agustinus merupakan bentuk doa dan semangat dalam mempersiapkan diri membangun kayangan di kehidupan, agar lebih harmoni, saling menghargai, saling menghormati, saling mendukung, saling mengembangkan.

Terkait adanya isu bahwa dunia akan mengalami resesi atau krisis ekonomi di tahun 2023, Prof. Agustinus juga mengatakan kalau Indonesia tidak hidup dalam kebersamaan, dalam harmoni, tentu akan menjadi masalah.

Terlebih di tahun depan iklim politik akan mulai panas menjelang pemilihan presiden (pilpres).

"Dengan membangun kayangan ini oleh semar, mudah-mudahan kita menjadi individu-individu yang membangun suasana harmoni yang saling menghormati sehingga suasana di sekitar kita tetap kondusif untuk menjalankan aktivitas masing-masing," ujarnya.

Untar mengabdi untuk negeri

Masih dalam kesempatan yang sama, Prof. Agustinus berharap Untar dapat selalu berkontribusi kepada warga sekitar.

"Oleh karena itu kami mulai tahun ini akan banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat pengabdian masyarakat kepada warga di sekitar kampus dan kepada warga di Jakarta Barat," papar Prof. Agustinus.

Prof. Agustinus memaparkan bahwa Untar merupakan salah satu perguruan tinggi yang telah lama ada di Indonesia dengan usia kini mencapai 63 tahun. Sepanjang perjalanan itu, Untar berhasil tumbuh menjadi salah satu perguruan tinggi terbesar dan terbaik di Indonesia.

Dengan semboyan "Untar untuk Indonesia" dari tahun 2019, lanjut Prof. Agustinus, Untar telah banyak berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

"Ini menjadi bagian penting bagaimana kita sama-sama meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan tinggi, kemudian menjamin kualitas dan menghasilkan karya-karya yang bisa bermanfaat bagi masyarakat. Tentu kolaborasi dari semua pemangku kepentingan sangat diharapkan, kita sama-sama bisa membawa pendidikan tinggi di Indonesia semakin lama semakin baik," ujarnya.

Di ulang tahun ke-63, Prof. Agustinus berharap Untar dapat tumbuh semakin besar, semakin unggul, serta mampu masuk ke ranking dunia.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/10/08/095558771/wayang-kulit-semalam-suntuk-doa-untar-untuk-indonesia-yang-harmoni

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke