Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dapat Bantuan Mainan Edukasi, Siswa PAUD di NTT Jadi Rajin Sekolah

KOMPAS.com - Anak-anak dari PAUD yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merasa senang karena bisa bermain dengan alat permainan edukatif (APE).

Seperti di PAUD Sinar Embuzozo yang berada di Kabupaten Ende. Dari penuturan pengelola PAUD Maria Kristina Mite, peserta didiknya senang sekali karena dapat bermain APE hasil bantuan dari Toys Kingdom.

Sebanyak 18 anak didiknya kini semangat datang ke PAUD untuk belajar sekaligus bermain dengan alat permainan edukatif tersebut.

Saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/6/2022), Kristin merasa bersyukur karena PAUD-nya mendapat bantuan APE yang banyak. Sebab, sarana prasarana di sekolahnya masih minim.

"Kebetulan PAUD saya ini masih baru dan di ruangan juga hanya ada dua kursi, dua meja, satu lemari dan rak buku. Apalagi mainannya sangat minim sekali," ujarnya.

"Banyak anak-anak yang terharu karena bisa bermain dengan mainan yang sangat bagus-bagus ini," ucapnya lagi.

Anak-anak jadi rajin ke sekolah

Di PAUD itu, Kristin dibantu bersama guru lain yakni Angela Paula Petra Seku sebagai guru kelas B, Febriyanti Inani Keke sebagai guru kelas A dan Wilhelmina Rayusia sebagai operator sekolah.

Tentunya, dengan adanya bantuan APE dari Toys Kingdom ini pihaknya sangat bersyukur karena APE bisa menjadi sarana bermain sekaligus belajar bagi peserta didik PAUD.

Tak heran jika peserta didiknya menjadi rajin datang ke sekolah karena ada permainan yang baru dan menarik.

"Permainan seperti ini belum pernah mereka jumpai. Jadi, mereka sangat senang dan rajin ke sekolah," tandas Kristin.

Selain PAUD Sinar Embuzozo, Kelompok Bermain Kober St. Theresia Wolokoli Kabupaten Nagekeo NTT juga mendapat bantuan APE dari Toys Kingdom.

Kepada Kompas.com, Maria Adelina Tawa, salah satu guru di Kober St. Theresia Wolokoli menjelaskan kondisi sekolahnya yang masih cukup memprihatinkan.

Pasalnya, gedungnya masih berupa bangunan darurat dengan dinding triplek. Bahkan pada saat hujan sering bocor. Tak hanya itu saja, kalau hujan lebat sekolah terpaksa diliburkan.

"Padahal, anak-anak kami ini semangat untuk belajar di sekolah. Mereka punya jiwa semangat belajar yang tinggi. Tapi pembelajaran jadi terganggu jika hujan lebat," tuturnya.

Untuk itulah dia berharap ada perhatian dari pemerintah pada sekolahnya. Sejak 2017 masih menempati bangunan darurat. Sehingga harapannya bisa memiliki gedung yang permanen.

Namun untungnya, anak-anak masih semangat ke sekolah dengan adanya permainan baru dari Toys Kingdom.

Di sekolah itu tadinya ada 28 peserta didik. Tapi karena nanti sudah naik ke SD, maka kini tinggal 11 anak. Pihaknya kini juga masih menunggu peserta didik baru.

"Tentu saya bersyukur atas bantuan APE ini. Sebab bisa melatih kecerdasan, daya pikir dan tumbuh kembang anak sesuai usianya. Bantuan ini setidaknya bisa jadi penyemangat anak untuk sekolah dan belajar," tandasnya.

Dukung tumbuh kembang anak di NTT

Sementara itu, Ellen Widodo selaku GM Marketing Communication Toys Kingdom menjelaskan, dipilihnya NTT untuk program Toys Kingdom 2022 karena di beberapa kabupaten masih memiliki angka stunting yang cukup tinggi.

"Di Sikka, angka stuntingnya masih cukup tinggi dan diatas standar WHO. Hal ini yang membuat toys kingdom tergerak untuk memberikan mainan edukasi kepada anak-anak di Sikka dan kabupaten lainnya," terangnya.

Dengan mainan edukasi ini diharapkan anak-anak PAUD atau kelompok bermain bisa mengembangkan berbagai kecerdasan, seperti:

Selain itu pula APE yang diberikan itu juga untuk mendukung tumbuh kembang anak sesuai pada umur dan minat bakatnya.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/06/11/152419971/dapat-bantuan-mainan-edukasi-siswa-paud-di-ntt-jadi-rajin-sekolah

Terkini Lainnya

Temui LPAI, Menparekraf Bicara soal Dampak Buruk Game Online dan Nasib Anak Bangsa

Temui LPAI, Menparekraf Bicara soal Dampak Buruk Game Online dan Nasib Anak Bangsa

Edu
15 SMA Swasta Terbaik di Jogja, Nomor 1 Sekolah Khusus Laki-laki

15 SMA Swasta Terbaik di Jogja, Nomor 1 Sekolah Khusus Laki-laki

Edu
Mendikbud Minta PTN Kembalikan Kelebihan Bayar UKT Mahasiswa

Mendikbud Minta PTN Kembalikan Kelebihan Bayar UKT Mahasiswa

Edu
Gelar 'Mini Workshop', Pulpenmas Institute Ajak Sekolah Mulai Perhatikan 'Customer Experience'

Gelar "Mini Workshop", Pulpenmas Institute Ajak Sekolah Mulai Perhatikan "Customer Experience"

Edu
Seluruh Lulusan Kelas 2024 Sinarmas World Academy Diterima di Universitas Top Dunia

Seluruh Lulusan Kelas 2024 Sinarmas World Academy Diterima di Universitas Top Dunia

Edu
7 Program Prioritas Kemenag bagi Guru dan Tendik 2024, Salah Satunya Insentif

7 Program Prioritas Kemenag bagi Guru dan Tendik 2024, Salah Satunya Insentif

Edu
11 SMA dengan Nilai UTBK Tertinggi di Tangsel, Referensi PPDB 2024

11 SMA dengan Nilai UTBK Tertinggi di Tangsel, Referensi PPDB 2024

Edu
UKT Batal Naik, Mendikbud Minta PTN Rangkul Mahasiswa yang Mengundurkan Diri

UKT Batal Naik, Mendikbud Minta PTN Rangkul Mahasiswa yang Mengundurkan Diri

Edu
PPDB Jabar 2024: Cek Dokumen yang Dibutuhkan dan Kuota Semua Jalur

PPDB Jabar 2024: Cek Dokumen yang Dibutuhkan dan Kuota Semua Jalur

Edu
Gelar Dialog di Universiti Sains Malaysia, JIC Ajak Mahasiswa Terlibat Misi Perdamaian Global

Gelar Dialog di Universiti Sains Malaysia, JIC Ajak Mahasiswa Terlibat Misi Perdamaian Global

Edu
Kisah Nikita, Sempat Alami Diskriminasi karena Disabilitas, Kini Lulus dari UGM

Kisah Nikita, Sempat Alami Diskriminasi karena Disabilitas, Kini Lulus dari UGM

Edu
20 SMA Terbaik di DKI Jakarta, Referensi Daftar PPDB 2024

20 SMA Terbaik di DKI Jakarta, Referensi Daftar PPDB 2024

Edu
Selain Batalkan Kenaikan UKT, Kemendikbud Juga Minta PTN Lakukan Ini

Selain Batalkan Kenaikan UKT, Kemendikbud Juga Minta PTN Lakukan Ini

Edu
LPDP Tahap 2 Dibuka Juni, Ini Perbedaan LPDP Reguler dan LPDP PTUD

LPDP Tahap 2 Dibuka Juni, Ini Perbedaan LPDP Reguler dan LPDP PTUD

Edu
BEM SI Minta Kemendikbud Revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 soal UKT

BEM SI Minta Kemendikbud Revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 soal UKT

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke